Mobil Listrik Tidak Punya Transmisi, Tapi Engine Brake Tetap Ada, Ini Alasannya!
Mobil Listrik Tidak Punya Transmisi, Tapi Engine Brake Tetap Ada, Ini Alasannya!--Foto: kolase koranpagaralampos.com
Untuk menghasilkan efek engine brake, medan magnet diperkuat sehingga motor bekerja sebagai generator.
Putaran roda yang tadinya menggerakkan kendaraan, kini juga menghasilkan arus listrik yang masuk ke baterai.
Selain mengisi daya, proses ini secara otomatis memperlambat kendaraan, sehingga fungsi engine brake tetap terasa meski mobil tidak memiliki gigi rendah.
Keunggulan sistem ini adalah efisiensi energi yang lebih tinggi. Saat melewati turunan, energi kendaraan tidak terbuang hanya menjadi panas pada rem, tetapi sebagian dikonversi menjadi listrik yang bisa digunakan lagi.
BACA JUGA:Toyota Tarik Lebih dari 1 Juta Unit Mobil, Termasuk RAV4 dan EV, Ini yang Jadi Sorotan!
Hal ini tidak hanya meringankan kerja rem utama, tapi juga membantu memperpanjang umur rem dan meningkatkan efisiensi kendaraan.
Contoh kendaraan yang menggunakan sistem ini adalah Wuling Air EV, yang dilengkapi fitur regenerative braking terintegrasi dengan controller cerdas.
Pengendara dapat menyesuaikan intensitas engine brake sesuai kebutuhan, misalnya lebih kuat saat menuruni jalan panjang atau cukup ringan di jalan perkotaan.
Singkatnya, meski mobil listrik tidak memiliki transmisi dan gigi rendah, pengemudi tetap bisa merasakan efek engine brake.
BACA JUGA:Kelihatannya Cuma Bening, Tapi Sekali Seruput Soto Semarang Bisa Bikin Kamu Lupa Soto Lain
Fitur ini memanfaatkan sifat dasar motor listrik dan teknologi regenerative braking, sehingga kendaraan tetap aman, nyaman, dan efisien saat menurun atau melewati medan berat.
Dengan pemahaman ini, pengendara mobil listrik tidak perlu khawatir saat melewati turunan, karena sistem motor listrik modern mampu mengatur laju kendaraan sekaligus mengisi baterai, kombinasi yang unik dan ramah lingkungan.
- Tag
- Share
-
-
