Mobil Listrik Tidak Punya Transmisi, Tapi Engine Brake Tetap Ada, Ini Alasannya!

Reporter: Edi |

Editor: Edi |

Senin , 17 Nov 2025 - 10:07

Mobil Listrik Tidak Punya Transmisi, Tapi Engine Brake Tetap Ada, Ini Alasannya!--Foto: kolase koranpagaralampos.com

KORANPAGARALAMPOS.COM - Mobil listrik kini semakin populer di Indonesia, namun masih banyak pengendara yang bingung ketika mengetahui bahwa mobil listrik tidak dibekali transmisi seperti mobil konvensional.

Berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel, mobil listrik tidak memiliki gigi percepatan rendah atau tinggi untuk menyesuaikan putaran mesin dengan kecepatan roda.

Lalu, bagaimana mobil listrik mengatasi kondisi jalan menurun tanpa harus membebani rem utama? Jawabannya adalah melalui regenerative braking.

Pada mobil konvensional, pengemudi biasanya menurunkan gigi saat melewati turunan.

Efek ini dikenal sebagai engine brake, yang memanfaatkan putaran mesin untuk memperlambat laju kendaraan sehingga rem utama tidak terlalu berat bekerja.

Misalnya, jika melewati turunan panjang di pegunungan, engine brake membuat kendaraan lebih stabil dan aman.

Menurut Robertus Danang Wiratmoko, Product Communication Manager Wuling Motors, mobil listrik menggunakan single gear reduction, sehingga rasio putarannya tetap dan tidak ada gigi yang bisa digeser seperti mobil ICE (Internal Combustion Engine).

“Gear reduksi ini komponen mekanikal saja, sehingga tidak memengaruhi engine brake seperti pada transmisi mesin bakar,” jelas Danang.

Meski begitu, mobil listrik tetap bisa memberikan efek engine brake, tetapi melalui sistem yang berbeda.

Pada mobil listrik, engine brake diatur oleh controller, bekerja sama dengan motor listrik dan battery management system (BMS).

Saat pengemudi mengerem atau melepas pedal gas, motor listrik akan mengubah sebagian energi kinetik roda menjadi energi listrik untuk mengisi baterai itulah yang dikenal sebagai regenerative braking.

Prinsip kerjanya cukup menarik. Motor listrik dipengaruhi oleh medan magnet, kecepatan putaran, dan arus listrik.

mobil listrik tidak punya transmisi, tapi engine brake tetap ada, ini alasannya!                            koranpagaralampos.com - mobil listrik kini semakin populer di indonesia, namun masih banyak pengendara yang bingung ketika mengetahui bahwa mobil listrik tidak dibekali transmisi seperti mobil konvensional.
berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel, mobil listrik tidak memiliki gigi percepatan rendah atau tinggi untuk menyesuaikan putaran mesin dengan kecepatan roda.
lalu, bagaimana mobil listrik mengatasi kondisi jalan menurun tanpa harus membebani rem utama? jawabannya adalah melalui regenerative braking.
pada mobil konvensional, pengemudi biasanya menurunkan gigi saat melewati turunan.
baca juga:motorola siap bawa moto razr 60 lipat ke indonesia, saingan samsung dan oppo!
efek ini dikenal sebagai engine brake, yang memanfaatkan putaran mesin untuk memperlambat laju kendaraan sehingga rem utama tidak terlalu berat bekerja.
misalnya, jika melewati turunan panjang di pegunungan, engine brake membuat kendaraan lebih stabil dan aman.
menurut robertus danang wiratmoko, product communication manager wuling motors, mobil listrik menggunakan single gear reduction, sehingga rasio putarannya tetap dan tidak ada gigi yang bisa digeser seperti mobil ice (internal combustion engine).
“gear reduksi ini komponen mekanikal saja, sehingga tidak memengaruhi engine brake seperti pada transmisi mesin bakar,” jelas danang.
baca juga:bmw r 80 gs custom meister engineering, perpaduan klasik dan modern dari swiss, begini penampakannya!
meski begitu, mobil listrik tetap bisa memberikan efek engine brake, tetapi melalui sistem yang berbeda.
pada mobil listrik, engine brake diatur oleh controller, bekerja sama dengan motor listrik dan battery management system (bms).
saat pengemudi mengerem atau melepas pedal gas, motor listrik akan mengubah sebagian energi kinetik roda menjadi energi listrik untuk mengisi baterai itulah yang dikenal sebagai regenerative braking.
prinsip kerjanya cukup menarik. motor listrik dipengaruhi oleh medan magnet, kecepatan putaran, dan arus listrik.
baca juga:custom yamaha xt500 garapan purpose built moto, klasik yang berevolusi jadi monster modern, ini penampakannya!
untuk menghasilkan efek engine brake, medan magnet diperkuat sehingga motor bekerja sebagai generator.
putaran roda yang tadinya menggerakkan kendaraan, kini juga menghasilkan arus listrik yang masuk ke baterai.
selain mengisi daya, proses ini secara otomatis memperlambat kendaraan, sehingga fungsi engine brake tetap terasa meski mobil tidak memiliki gigi rendah.
keunggulan sistem ini adalah efisiensi energi yang lebih tinggi. saat melewati turunan, energi kendaraan tidak terbuang hanya menjadi panas pada rem, tetapi sebagian dikonversi menjadi listrik yang bisa digunakan lagi.
baca juga:toyota tarik lebih dari 1 juta unit mobil, termasuk rav4 dan ev, ini yang jadi sorotan!
hal ini tidak hanya meringankan kerja rem utama, tapi juga membantu memperpanjang umur rem dan meningkatkan efisiensi kendaraan.
contoh kendaraan yang menggunakan sistem ini adalah wuling air ev, yang dilengkapi fitur regenerative braking terintegrasi dengan controller cerdas.
pengendara dapat menyesuaikan intensitas engine brake sesuai kebutuhan, misalnya lebih kuat saat menuruni jalan panjang atau cukup ringan di jalan perkotaan.
singkatnya, meski mobil listrik tidak memiliki transmisi dan gigi rendah, pengemudi tetap bisa merasakan efek engine brake.
baca juga:kelihatannya cuma bening, tapi sekali seruput soto semarang bisa bikin kamu lupa soto lain
fitur ini memanfaatkan sifat dasar motor listrik dan teknologi regenerative braking, sehingga kendaraan tetap aman, nyaman, dan efisien saat menurun atau melewati medan berat.
dengan pemahaman ini, pengendara mobil listrik tidak perlu khawatir saat melewati turunan, karena sistem motor listrik modern mampu mengatur laju kendaraan sekaligus mengisi baterai, kombinasi yang unik dan ramah lingkungan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 20 Desember 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan