Bekatul dalam beras non-pigmen (beras putih) dinilai lebih efektif untuk menyeimbangkan kadar kolesterol daripada beras berpigmen.
3. Mencegah serangan kanker
Ada berbagai jenis kanker yang bisa menyerang manusia, seperti kanker darah, kanker ovarium, dan kanker kulit.
Usut punya usut, lapisan pembungkus beras ini dapat membantu menurunkan risiko serangan berbagai jenis kanker.
Kesimpulan tersebut diperoleh berkat tingginya komponen bioaktif serta serat pangan pada rice bran.
Contoh, senyawa peptida dan tokotrienol yang ada pada bekatul diduga memiliki peran utama untuk mencegah perkembangan kanker hati.
Pada hewan percobaan dengan kanker kulit stadium 2, pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate yang diekstrak
dari rice bran juga diyakini mampu menghambat respons peradangan yang terkait dengan perkembangan penyakit tersebut.
4. Tinggi Kalium
Semangkuk bekatul dapat mengandung hingga lebih dari 1500 miligram kalium.
Senyawa ini merupakan mineral yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan, berperan dalam kontraksi otot, dan memelihara kesehatan saraf.
Pola makan tinggi kalium juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga membantu mencegah stroke.
Konsumsi kalium yang cukup juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal dan osteoporosis.