Suwar-suwir adalah salah satu makanan khas yang melegenda dari kota Jember, Jawa Timur.
Kota ini dikenal sebagai salah satu sentra industri pengolahan tape singkong di Indonesia, dan dari tape inilah suwar-suwir berasal.
Menurut catatan sejarah lokal, suwar-suwir pertama kali dikenal pada awal abad ke-20 ketika para pengusaha lokal.
Mulai mencari cara untuk mengawetkan tape singkong agar bisa bertahan lebih lama dan bisa dikonsumsi dengan berbagai cara.
Nama "suwar-suwir" sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti "dipotong kecil-kecil" atau "disuwir-suwir".
Proses pembuatannya yang memotong adonan tape menjadi potongan kecil-kecil memberikan identitas unik pada camilan ini.
Selain itu, suwar-suwir juga memiliki cita rasa yang manis, sedikit asam, dan kenyal, menjadikannya camilan yang digemari berbagai kalangan.
Pada zaman dahulu, suwar-suwir sering dijadikan oleh-oleh khas saat berkunjung ke Jember.Kini, dengan perkembangan teknologi dan kemasan.
Suwar-suwir tidak hanya bisa ditemukan di Jember. Tetapi juga di berbagai kota besar di Indonesia, bahkan beberapa pengusaha lokal telah mengekspornya ke mancanegara.
Hal ini menunjukkan betapa populernya makanan tradisional ini.
Resep dan Cara Pembuatan Suwar-Suwir
Membuat suwar-suwir tidaklah sulit, namun memerlukan ketelatenan dan bahan-bahan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berikut ini adalah resep dan cara pembuatan suwar-suwir yang otentik.
Bahan-bahan:
Tape singkong sebanyak 1 kg (pastikan menggunakan tape yang manis dan tidak terlalu lembek)
Gula pasir 500 gram