KORANPAGARALAMPOS.CO - Fakta Unik Tempe yang Jarang Diketahui, Apa Hubungannya dengan UNESCO?
Tempe salah satu makanan tradisional Indonesia telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Berbahan dasar kedelai yang difermentasi tempe bukan hanya dikenal di tanah air, tetapi juga diakui dunia, termasuk oleh UNESCO.
Keberhasilan tempe menembus panggung internasional tak lepas dari nilai historis, budaya, serta inovasi dalam pengolahan makanan ini.
Sejarah panjangnya menunjukkan bahwa tempe adalah simbol kekayaan kuliner, kearifan lokal, dan kreativitas masyarakat Indonesia.
Artikel ini akan membahas asal-usul tempe, proses pembuatannya, serta bagaimana tempe mendapatkan pengakuan dunia.
BACA JUGA:Bikin Ngiler, Inilah Deretan Kuliner Lamongan yang Enak dan Murah
BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri Sejarah dan Legenda Colenak, Lezatnya Kuliner Khas Cianjur
Asal Usul dan Sejarah Tempe
Sejarah tempe diyakini berasal dari Pulau Jawa terutama di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sekitar abad ke-16.
Ada beberapa teori mengenai asal mula tempe. Salah satu yang paling umum adalah bahwa tempe pertama kali dibuat oleh masyarakat Jawa yang tinggal di sekitar Kesultanan Mataram.
Pada masa itu, tempe muncul sebagai inovasi lokal yang memanfaatkan kedelai, komoditas penting yang diperkenalkan oleh pedagang dari Tiongkok ke Nusantara.
Pada zaman Kesultanan Mataram kedelai sudah dikenal sebagai bahan makanan namun belum mengalami proses fermentasi seperti tempe yang kita kenal sekarang.
BACA JUGA:Mampir ke Gorontalo? Yuk Cicipi 6 Hidangan Eksplorasi Rasa dan Tradisi Kuliner Yang Menakjubkan!
BACA JUGA:Beri Ruang Olahraga, Dukung Perkembangan UMKM KulinerProses pembuatan tempe kemudian dikembangkan oleh masyarakat lokal dengan cara membiarkan kedelai berfermentasi secara alami dengan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus.