KORANPAGARALAM.CO- Refleks moro adalah reaksi alami bayi terhadap stimulus yang tiba-tiba, seperti gerakan mendadak, suara keras, atau cahaya terang.
Ini merupakan bagian normal dari respons bayi hingga usia sekitar 5 bulan.
Refleks ini, juga dikenal sebagai refleks kejut, menandakan perkembangan pada otak dan sistem saraf yang normal pada bayi yang baru lahir.
Biasanya, respons ini mulai terlihat ketika bayi berusia 8–12 minggu.
BACA JUGA:Bahaya! Jangan Coba Minum Minuman Ini Ketika Perut Kosong. Kesehatanmu Terganggu!
Namun, saat bayi mencapai usia antara 2 hingga 5 bulan, refleks moro akan mulai berkurang dan secara perlahan menghilang.
Sebagai bagian dari proses perkembangan bayi, penting untuk memperhatikan perkembangan refleks moro.
Jika Anda melihat adanya gerakan refleks yang tidak biasa atau refleks yang terus berlanjut dalam waktu yang lama, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya gangguan perkembangan pada bayi.
Tanda-tanda Refleks Moro pada Bayi
BACA JUGA:Tips Kesehatan: Efek Minum Secangkir Air Jahe Sebelum Tidur. Ampuh Jaga Stamina Hingga Bantu Diet!
Refleks moro adalah respons alami bayi terhadap stimulus yang tiba-tiba, seperti perasaan jatuh.
Ini merupakan bentuk pertahanan diri yang terjadi secara spontan saat bayi mengalami perubahan situasi yang mendadak.
Saat refleks moro terjadi, bayi cenderung merentangkan kedua tangan dan kaki, meregangkan jari-jari tangan, dan menunjukkan ekspresi wajah terkejut.
Kadang-kadang, refleks ini juga disertai dengan tangisan yang kuat.
BACA JUGA:Sarang Burung Walet Sangat Banyak Manfaat Untuk Kesehatan Tubuh Lho !
Setelah itu, bayi akan segera menarik kembali kedua tangan dan kakinya dengan cepat dan kembali menjadi rileks.
Refleks moro sering digunakan oleh dokter atau bidan untuk mengevaluasi perkembangan sistem saraf dan kekuatan otot bayi.
Walaupun refleks moro adalah respons normal pada bayi, ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi atau mengganggu refleks ini:
1. Kelahiran prematur:
Bayi prematur mungkin memiliki refleks moro yang berlangsung lebih lama karena otot dan sistem saraf mereka belum sepenuhnya berkembang.
2. Cedera: