Pengampunan Presiden

Pengampunan Presiden --Tomy/Pagaralampos

Awalnya ia memperkenalkan diri sebagai akuntan. Dalam kaitan dengan GPB Capital ia menyebut dirinya berpengalaman dalam investasi besar-besaran.

BACA JUGA: Hasil Wawancara di Eropa: 2 Nama Calon Pelatih Timnas Indonesia Bakal Dibahas di Rapat Exco PSSI!

Dalam persidangan, di bawah sumpah, ternyata David mengaku ia masih dalam taraf belajar di dunia penggalangan investasi lewat private equity.

Di saat uang tidak lagi cukup, GPB Capital menerbitkan dokumen-dokumen tanggal mundur. Juga berusaha menutupi kerugian agar tetap mendapat kepercayaan.

Lalu, agar tetap terlihat bonafide, David menggunakan uang investor untuk membeli Ferrari. Juga untuk pengeluaran-pengeluaran pribadi seperti biaya ulang tahun dan melunasi kartu kredit.

BACA JUGA:SDN 16 Pagaralam Meriahkan HGN 2025 dengan Lomba Seru

Hanya itu informasi tentang David. Selebihnya masih gelap. Berbagai mesin pencarian tidak ada yang punya data siapa David –kecuali usianya yang 59 tahun.

Dari dokumen persidangan juga tidak tersedia latar belakang pribadinya. Misalnya di mana ia lahir dan apa saja latar belakang pendidikannya.

David hanya menyebut diri seorang fund manajer yang berhasil dengan latar belakang akuntan. Tapi di Amerika yang disebut ''seorang akuntan'' tidak harus punya ijazah. Cukup kalau punya sertifikat keahlian di bidang akuntansi.

BACA JUGA:Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pagar Alam Tunjukkan Aksi Keren di Ujian Microteaching

Hebatnya Donald Trump kenal David. Ini beda dengan Prabowo yang merehabilitasi Ira tanpa kenal Ira.

Di kasus Ira tidak ada sangkaan negatif apa pun kepada Presiden Prabowo. Kenal, tidak. Keluarga, tidak. Punya hubungan bisnis, tidak. Satu partai, tidak. Tamatan SMA Taruna Nusantara, bukan. Pensiunan jenderal, apa lagi.

Di Amerika seorang presiden memang biasa mengampuni teman-temannya. Juga keluarganya. Bahkan pengampunan itu sudah diberikan sejak sebelum dijadikan tersangka –lebih tepat disebut dengan memberikan kekebalan.

Presiden Joe Biden memberikan itu kepada anak laki-lakinya –sehingga tidak bisa dipidanakan. Jangan tanya lagi Trump. Pada saatnya nanti pun Trump akan bisa memberikan itu kepada dirinya sendiri.

BACA JUGA:Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pagar Alam Tunjukkan Aksi Keren di Ujian Microteaching

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan