KORANPAGARALAMPOS.CO - Teknik engine brake atau perlambatan kendaraan menggunakan putaran mesin sering dianggap sebagai metode yang hanya dapat diterapkan pada motor manual.
Namun, bagi pengendara motor matik, teknik ini ternyata masih bisa digunakan, meskipun dengan tingkat efektivitas yang berbeda.
Lalu, seberapa efektif teknik engine brake pada motor matik?
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor, meskipun teknik engine brake dapat dilakukan pada motor matik, hasilnya tidak sekuat pada motor manual.
Teknik ini bekerja dengan cara melepas gas secara perlahan tanpa menarik tuas rem.
Saat gas dilepas, putaran mesin akan menurun, dan sistem Continuous Variable Transmission (CVT) pada motor matik akan menahan laju kendaraan.
Namun, efek dari perlambatan ini tidak sekuat saat menggunakan motor manual, karena pada motor manual, pengendara dapat memanfaatkan gigi percepatan untuk memperlambat laju kendaraan lebih efektif.
Meskipun dapat membantu mengurangi kecepatan kendaraan, teknik engine brake pada motor matik tidak dapat menggantikan fungsi rem sepenuhnya, terutama pada kondisi tertentu.
BACA JUGA:Jangan Asal, Ini Dia Tips yang Harus Anda Lakukan Sebelum Membeli Motor Matic!
Salah satunya adalah saat berkendara di jalan menurun yang curam.
Pada kondisi tersebut, pengendara tetap disarankan untuk menggunakan kombinasi rem depan dan belakang untuk menjaga kestabilan dan keamanan kendaraan.
Purnomo menegaskan bahwa mengandalkan engine brake saja, terutama di turunan yang curam, dapat menyebabkan kendaraan sulit dikontrol.
Oleh karena itu, rem tetap menjadi kontrol utama dalam pengendalian motor, sementara engine brake berfungsi sebagai pendukung untuk menghindari rem yang cepat panas atau aus.
BACA JUGA:First Ride ALVA N3, Motor Listrik Indonesia yang Sedang Naik Daun! Apa Keunggulannya?