Ketika oli sudah terlalu kotor atau viskositasnya menurun, kemampuan oli dalam mendinginkan komponen transmisi akan berkurang.
Ini dapat menyebabkan panas berlebih yang berpotensi merusak komponen-komponen penting dalam transmisi. Perbedaan Anjuran Pabrikan dan Realitas di Lapangan Mengapa ada perbedaan antara rekomendasi pabrikan dengan kenyataan di lapangan? Pabrikan kendaraan biasanya memberikan panduan berdasarkan pengujian dalam kondisi ideal.
Namun, kondisi lalu lintas dan pola penggunaan kendaraan di Indonesia berbeda dengan situasi di negara-negara lain.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Rahasia Keberhasilan Motor RCX! Teknologi Terkini dan Efisiensi Bahan Bakar
Di banyak negara maju, mobil sering digunakan di jalan tol dengan kecepatan konstan, sehingga tekanan pada oli transmisi lebih rendah.
Sebaliknya, di Indonesia, kemacetan menjadi faktor dominan yang mempercepat penurunan kualitas oli. Hardi menekankan bahwa penggantian oli transmisi pada 40.000 kilometer adalah langkah preventif yang bisa mencegah kerusakan serius pada transmisi.
“Lebih baik mengganti oli lebih cepat daripada harus menghadapi risiko kerusakan yang lebih besar. Biaya mengganti oli transmisi masih jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya perbaikan atau penggantian komponen transmisi,” katanya.
BACA JUGA:Teknologi dan Desain Yamaha R15 2024 Makin Canggih Lho! Ini Selengkapnya!
Perawatan Tambahan untuk Transmisi CVT dan AT Selain penggantian oli, penting juga bagi pemilik mobil matik untuk memahami perbedaan
perawatan antara transmisi CVT dan AT. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang mirip, karakteristik kerja dan kebutuhan perawatannya berbeda.
Transmisi CVT, misalnya, lebih sensitif terhadap kualitas oli karena sistem kerjanya yang mengandalkan gesekan antara sabuk dan pulley.
Oleh karena itu, penggantian oli CVT biasanya lebih sering dan memerlukan jenis oli khusus yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
BACA JUGA:Mau Tau Teknologi Sistem Pengereman Canggih Pada Toyota Hilux 2024? Ini Penjelasannya!
Sementara itu, transmisi AT (Automatic Transmission) lebih toleran terhadap perubahan kualitas oli, tetapi tetap memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kinerjanya tetap optimal.
Dalam hal ini, selain mengganti oli, pemilik kendaraan juga perlu memastikan bahwa tidak ada kebocoran atau kerusakan pada komponen lain seperti seal atau filter oli. Kesimpulan Menjaga kondisi oli transmisi pada mobil matik adalah salah satu kunci utama dalam merawat kendaraan agar tetap awet dan nyaman digunakan.
Meskipun pabrikan mungkin merekomendasikan interval penggantian oli hingga 100.000 kilometer, kondisi lalu lintas di Indonesia menuntut penggantian lebih cepat, yaitu sekitar 40.000 kilometer.