KORANPAGARALAMPOS.CO - Salah satu aspek terpenting dalam perawatan mobil matik adalah menjaga kualitas dan volume oli transmisi tetap optimal.
Sebagai komponen vital dalam sistem transmisi, oli ini berperan dalam melumasi, mendinginkan, dan membersihkan kontaminan yang muncul selama operasional kendaraan.
Penggantian oli transmisi secara rutin menjadi hal krusial untuk memastikan kinerja transmisi tetap prima. Namun, kapan sebenarnya waktu yang ideal untuk mengganti oli transmisi pada mobil matik? Bengkel resmi umumnya menyarankan penggantian oli transmisi pada interval sekitar 100.000 kilometer.
Namun, menurut Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor di Yogyakarta, penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan lebih awal, yaitu setiap 40.000 kilometer.
Hardi berpendapat bahwa kondisi lalu lintas di Indonesia yang sering kali macet menjadi faktor utama mengapa penggantian oli perlu dilakukan lebih cepat dibanding rekomendasi pabrikan. Pengaruh Kemacetan terhadap Kualitas Oli Transmisi Lalu lintas yang padat dan sering macet menjadi pemandangan sehari-hari di berbagai kota besar di Indonesia.
Saat mobil terjebak dalam kemacetan, jarak yang ditempuh memang lebih pendek, namun durasinya bisa jauh lebih lama.
BACA JUGA:Review Lengkap BYD M6, Desain Menawan, Teknologi Mumpuni, hingga Pajak Tahunannya
Sementara itu, mesin tetap bekerja selama kendaraan berhenti atau bergerak pelan. Kondisi ini mengakibatkan pompa pada transmisi terus berputar dan memaksa oli untuk tetap bersirkulasi. Menurut Hardi, selama mesin tetap hidup, oli transmisi terus berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen transmisi dari berbagai kotoran.
Namun, durasi mesin hidup yang lama, terutama saat mobil terjebak macet, membuat kualitas oli menurun lebih cepat dibandingkan saat kendaraan melaju di jalan yang lancar. “Beban yang ditanggung oli transmisi dalam kondisi kemacetan cukup besar. Meskipun jarak tempuhnya tidak jauh, durasi mesin hidup yang panjang menyebabkan oli bekerja lebih keras dalam menjaga performa transmisi. Karena itu, rata-rata mobil matik di Indonesia sudah mulai menunjukkan penurunan kualitas oli transmisi setelah menempuh jarak 40.000 kilometer,” jelas Hardi.
BACA JUGA:Honda Vario 160 2025 Resmi Diluncurkan dengan Desain Segar dan Teknologi Modern, Segini Harganya!
Dampak Kualitas Oli yang Menurun Oli transmisi yang sudah mengalami penurunan kualitas tidak hanya berdampak pada performa kendaraan, tetapi juga bisa mempercepat keausan komponen transmisi.
Beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa oli transmisi perlu diganti antara lain munculnya getaran yang tidak biasa saat perpindahan gigi, suara kasar dari transmisi, hingga penurunan respons saat akselerasi.
Jika tanda-tanda tersebut dibiarkan terlalu lama, risiko kerusakan pada transmisi akan semakin tinggi, yang pada akhirnya bisa berujung pada biaya perbaikan yang cukup mahal. Selain itu, oli transmisi yang tidak diganti secara rutin juga dapat menyebabkan overheat pada transmisi.
BACA JUGA:Mengenal Fitur Teknologi pada Kawasaki Ninja ZX-4RR! Cek Ulasan Lengkapnya Disini!