Vitamin prenatal mengandung berbagai zat penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, zinc, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin D, vitamin C, dan vitamin E.
Asam folat (vitamin B9) berperan penting dalam mencegah cacat lahir seperti spina bifida dan anensefali.
Ibu hamil disarankan mengonsumsi minimal 400 mcg asam folat per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Zat besi diperlukan minimal 27 mg per hari untuk membentuk sel darah merah dan mencegah kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi serta menjaga kesehatan saraf dan otot.
Ibu hamil disarankan mendapatkan minimal 1000 mg kalsium setiap hari.
Zinc mendukung perkembangan janin dan dosis yang disarankan adalah 11 mg per hari.
Vitamin A diperlukan untuk perkembangan mata, telinga, dan jantung janin, namun kelebihan vitamin A bisa berisiko menyebabkan cacat lahir.
Vitamin B kompleks membantu menjaga kesehatan mata, kulit, tulang, otot, dan saraf janin serta menurunkan risiko preeklamsia.
Vitamin D mendukung kesehatan saraf janin dan penyerapan kalsium, dengan dosis disarankan 1000 IU per hari.
Vitamin C dan E berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel tubuh dari radikal bebas dan memproduksi kolagen untuk struktur tubuh.
Vitamin prenatal sebaiknya dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan untuk mendukung perkembangan tabung saraf janin.
Meski mudah didapatkan di pasaran, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin prenatal, terutama jika Anda memiliki kondisi khusus seperti vegetarianisme, intoleransi makanan, atau riwayat penyakit tertentu.
Pastikan untuk mengikuti dosis yang disarankan dan hentikan penggunaan jika mengalami efek samping seperti mual, serta lakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
BACA JUGA BERITA :