KORANPAGARALAMPOS.CO- Tato seringkali dilakukan untuk alasan estetika, tetapi penting untuk diingat bahwa ada risiko kesehatan yang terkait dengan tato permanen dan tato kosmetik.
Risiko ini meliputi kemungkinan alergi, infeksi kulit, dan bahkan risiko serius seperti penularan hepatitis.
Proses pembuatan tato melibatkan penyuntikan pigmen atau tinta warna ke dalam lapisan kulit menggunakan jarum.
Kebersihan yang kurang pada jarum atau alat tato dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi dan penularan penyakit seperti hepatitis B dan HIV.
BACA JUGA:Pentingnya Vitamin Prenatal Dalam Kehamilan, Mendukung Kesehatan Ibu Dan Janin
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum membuat tato dan pastikan untuk melakukannya di tempat yang bersih dan steril untuk mengurangi risiko tersebut.
Proses pembuatan tato bisa dilakukan dengan aman di tempat yang memiliki lisensi, sertifikat izin usaha,
dan ditangani oleh tenaga profesional seperti seniman tato bersertifikat atau dokter spesialis kulit kecantikan.
Namun, meskipun demikian, terdapat beberapa risiko atau bahaya yang terkait dengan tato permanen terhadap tubuh.
BACA JUGA:Menangani Tantangan Kesehatan Sendi Putar, Risiko Dan Solusi Yang Efektif
Berikut adalah beberapa dari bahaya-bahaya tersebut:
1. Reaksi Alergi:
Salah satu risiko umum setelah membuat tato adalah munculnya reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam tinta tato, seperti nikel, merkuri, atau senyawa logam lainnya.
Reaksi ini dapat berupa gatal-gatal dan ruam pada kulit yang ditato.
BACA JUGA:Kandungan Gizi Dan Manfaat Rajungan Untuk Kesehatan
2.Infeksi Kulit:
Infeksi kulit dapat terjadi jika alat atau bahan yang digunakan tidak steril, atau jika proses pembuatan tato dilakukan di tempat yang tidak bersih.
Gejala infeksi kulit meliputi ruam merah, sensasi terbakar, adanya nanah, atau bengkak di sekitar area tato.
3. Jaringan Parut :
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Memelihara Kucing, Mengusir Sepi Dan Meningkatkan Kesehatan Anda!