Sementara itu, konsumsi makanan yang tinggi garam akan memaksa ginjal bekerja lebih keras mengeluarkan natrium melalui urine.
Tidak hanya itu, natrium bisa menarik air dari sel-sel tubuh. Hal ini membuat tubuh semakin kehilangan banyak air sehingga mengalami dehidrasi, dan tentu berdampak dengan berkurangan jumlah air di dalam kulit.
BACA JUGA:Yuk Catat Sobat, Ini Dia 5 Tips Mengubah Sifat Serakah Menjadi Kebaikan dan Empati
2. Penuhi kebutuhan air
Asupan air yang memadai mampu mencegah tubuh mengalami dehidrasi. Hal tersebut diperkuat hasil penelitian terbitan Nutrition Reviews (2010).
Studi ini menemukan bahwa asupan air mampu meningkatkan ketebalan dan kepadatan kulit.
Selain itu, temuan lain yang terbit pada jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology (2015) memaparkan bahwa kandungan air yang optimal mencegah pergesekan keras dari setiap serat pada kulit. Jadi, struktur kulit pun terjaga dengan baik.
Anda disarankan untuk mengonsumsi air sebanyak delapan gelas berukuran 230 ml atau 2 liter per hari untuk mencegah kulit dehidrasi.
3. Gunakan humidifier
Humidifier adalah alat yang melepaskan bulir-bulir air ke udara untuk melembapkan ruangan. Rupanya, penggunaan humidifier juga bermanfaat mengurangi kulit dehidrasi.
Humidifier mampu mengembalikan kadar air pada kulit. Selain itu, riset juga menemukan bahwa bulir ini juga memperkuat skin barrier.
Jadi, penguapan air di kulit akibatkan kerusakan lapisan pelindung kulit bisa dicegah.
Meski bermanfaat, Anda perlu memilih humidifier dengan hati-hati. Pasalnya, produk yang tidak tepat justru memicu kelembapan berlebih pada ruangan.
BACA JUGA:Jangan Panik, Begini 5 Tips Praktis Mengeluarkan Air dari Telinga Anda
4. Oleskan tabir surya pada siang hari