Mengenali Monotiesme dalam Konteks Sejarah

Mengenali Monotiesme dalam Konteks Sejarah-ilustasi-ilustrasi

BACA JUGA:Liga Italia - Dusan Vlahovic, Kena Kartu Merah

Hal ini diyakini disebabkan oleh tanda-tanda ketidaksesuaian berupa zona pelapukan tinggi sedalam kurang lebih 10 meter dan perbedaan resistivitas.

Bangsa besar dan beradab tinggi ini meninggalkan ratusan kompleks candi dan prasasti  yang bertanggal Saka di kepulauan ini, dan tersebar di tiga perempat permukaan bumi, termasuk India dan Tibet.

Hal ini tidak bertentangan dengan apa yang  diajarkan di  sekolah.

Sebelum masuknya agama Hindu dan Budha, masyarakat Jawa Kuno sudah menganut kepercayaan Kapitayan.

BACA JUGA:Tempat Bersemayam Dewa! Sejarah di Balik Keindahan Gunung Bromo

BACA JUGA:Sindiran Pemain Vietnam Do Duy Manh, Pemain Timnas Indonesia Witan Sulaeman Buka Suara

Mereka melantunkan Sanghyang Taya.

Ini adalah sesuatu yang hampa dan hampa yang tidak dapat dijelaskan atau dikaitkan dengan apapun.

Masyarakat Sunda sudah memuja kepercayaan Sunda Wiwitan, Sanghyang Rexha dengan kemauan dan niat.

Ini adalah agama monoteistik pertama di dunia.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Budaya Warisan Megalitikum Bori Kalimbuang Toraja

BACA JUGA:Warisan Kerajaan Sriwijaya! Ini Sejarah Candi Bumiayu di Pali

Ketika Mekkah belum dihuni  manusia dan  belum dimulainya pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim, masyarakat nusantara sudah mengetahui cara beribadah kepada Tuhan.

Hal ini sering disalahartikan, padahal mereka disebut penganut dinamisme animisme, dituduh menyembah sayap kanan, lalu kafir.

Tag
Share