Tirai Keluarga
Disway--Disway
Saya menyesal tidak menahan si 100 Riyal. Agar tunggu dulu di stasiun –sampai saya pasti dapat tiket.
Logika saya salah lagi. Ini memang hari Minggu tapi kan hari kerja. Mestinya tidak banyak penumpang. Di Saudi weekend-nya Kamis malam. Liburnya Jumat dan Sabtu.
Di perjalanan tadi si 100 Riyal sebenarnya sudah menawarkan: bisa langsung antar ke Riyadh. Ongkosnya: antara 800 sampai 900 riyal. Tergantung di sebelah mana Riyadh-nya. "Riyadh itu kota besar," katanya.
BACA JUGA:Bikin Merinding, Ini Kisah Pertemuan Legendaris di Pantai Parangkusumo! Ada Apa?
Ia orang Mesir. Sudah 10 tahun kerja di Saudi. Ia juga sudah memberikan nomor teleponnya ke saya.
Saya longok ke luar stasiun: tidak ada siapa pun. Ia sudah begitu jauh. Sudah ditelan fatamorgana.
Saya balik ke loket. Tanpa berkata apa-apa. Hanya garuk-garuk kepala. Ia lihat si yatim piatu di depannya.
"Apakah mau jadi penumpang cadangan?" katanya.
BACA JUGA:Mengintip Misteri Cepuri, Kisah Pertemuan Legendaris di Pantai Parangkusumo
"Mauuuuuu" jawab saya.
"Anda bayar 105 riyal. Kalau semua penumpang ternyata datang, uang kembali. Tidak bisa cash. Akan dikirim ke rekening bank Anda. Mungkin perlu waktu 2 atau 3 hari," katanya.
"Mauuuu".
"Anda masuk waiting list nomor 2".
"Mauuuuu".