Bagaimana Tembok Besar China Dibangun Selama 2.000 Tahun?

Bagaimana Tembok Besar China Dibangun Selama 2.000 Tahun?-net-kolase

KORANPAGARALAMPOS.COM - Tembok Besar China atau The Great Wall of China merupakan salah satu keajaiban dunia yang menjadi simbol kekuatan dan kegigihan peradaban Tiongkok kuno. Dengan panjang mencapai lebih dari 21.000 kilometer, struktur monumental ini melintasi pegunungan, padang pasir, dan dataran luas di Tiongkok utara. 

Pembangunannya memakan waktu lebih dari dua milenium, dimulai sejak abad ke-7 SM hingga abad ke-17 M, dan dilakukan oleh berbagai dinasti.

Tembok ini dibangun untuk melindungi wilayah Tiongkok dari serangan suku-suku nomaden, terutama dari utara seperti Xiongnu dan Mongol. 

BACA JUGA:Thailand Selatan, Warisan Islam di Negeri Mayoritas Buddha

Namun, fungsinya tak hanya sebatas pertahanan militer. 

Dalam perkembangannya, tembok juga digunakan untuk mengontrol perbatasan, mengenakan pajak atas perdagangan Jalur Sutra, serta mengatur arus migrasi penduduk.

Struktur Tembok Besar terdiri dari dinding utama, benteng pertahanan, menara pengawas, gerbang, serta jalan patroli yang memungkinkan pasukan bergerak cepat. 

Menara pengawas digunakan sebagai sistem komunikasi, dengan sinyal asap di siang hari dan api di malam hari untuk memperingatkan bahaya. 

BACA JUGA:Ternyata Majapahit Gentar Dengan Pusaka Asal Sumatera Ini

Pada masa Dinasti Ming (abad ke-14 hingga ke-17), pembangunan tembok mencapai puncaknya, dengan penggunaan batu bata dan batu kapur yang membuat struktur lebih kokoh dan tahan lama.

Dinasti pertama yang memulai pembangunan besar-besaran adalah Dinasti Qin di bawah Kaisar Qin Shi Huang pada abad ke-3 SM. 

Ia memerintahkan penggabungan berbagai tembok kecil yang telah dibangun oleh negara-negara feodal sebelumnya menjadi satu sistem pertahanan terpadu. 

Pekerjaan berat ini melibatkan ratusan ribu pekerja, termasuk prajurit, petani, dan narapidana. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan