Istri Sekampung

Disway--Pagaralam Pos

Saya memang pernah sering diajak nonton balap Formula 1. Di beberapa negara. Tahu siapa pembalap-pembalapnya. Juga tahu sistem perlombaannya.

BACA JUGA:Catat Begini Resep Sambal Pecak Kuliner Tradisional Khas Betawi Pedasnya Minta Ampun!

Tapi Indy 500? Nol besar.

Indy 500 bagian dari ego Amerika. Dunia menyukai sepak bola, mereka punya sepak bolanya sendiri. "Sepak bola yang lapangannya begitu luas kok wasitnya hanya satu," ejek mereka. "Basket saja wasitnya dua".

Basketnya Amerika pun beda sendiri. Balap mobilnya juga beda. Kita suka Formula 1 mereka suka Indy 500.

Saya pun ingin tahu Anda setuju atau tidak dengan pernyataan saya ini: nonton pertandingan atau perlombaan olahraga itu baru terasa seru kalau kita memihak.

Coba pikirkan: apa serunya bagi Bonek nonton pertandingan antara Padang dan Maluku. Atau: di mana serunya seorang penggemar Liverpool nonton Brighton lawan Southampton. Nonton itu harus berpihak. Baru seru.

BACA JUGA:Kreasikan Sekarang Resep Bola Ubi Isi Coklat Lumer Terbaru 2025!

Di Indy 500 ini saya tidak tahu harus memihak siapa. Saya cari-cari akal: memihak siapa ya?

Akhirnya saya ingin memihak siapa pun yang mesin mobil balapnya disiapkan oleh temannya cucu Pak Iskan: Adi Susilo.

Ternyata, di Indy 500 ini, Adi Susilo berperan besar. Anak Indonesia. Arek Suroboyo. Ia ahli mesin mobil. Lulusan Aachen Jerman --kampusnya Pak Habibie itu. Ia pernah menangani mesin mobil balap Formula 1. Pernah di Indy 500. Lalu balik ke Indy 500 lagi demi istri.

Istri Adi di Amerika. Kalau ia di Formula 1 akan lebih banyak di Eropa atau Asia. Maka sejak mengawini pacarnya itu ia pindah ke Indy 500.

BACA JUGA:Ada Yang Baru Nih Guys Resep Mie Kering Tradisional Praktis 2025!

Hari-hari ini Adi pasti di Indianapolis. "Temui Adi," ujar cucu Pak Iskan.

Saya tidak berani menemuinya. Saya tidak paham mesin mobil. Mau ngomongin apa dengan ia nanti. Dan lagi ia pasti sangat sibuk menjelang hari balapan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan