Melihat Lebih Dekat Bukit Kelam Sintang, Berselimut Kisah Misterius, Serta Kematian Bujang Beji!

Melihat Lebih Dekat Bukit Kelam Sintang, Berselimut Kisah Misterius, Serta Kematian Bujang Beji!--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Melihat Lebih Dekat Bukit Kelam Sintang, Berselimut Kisah Misterius, Serta Kematian Bujang Beji!. Bukit kelam atau gunung kelam merupakan sebuah gunung yang berada pada Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Legenda Bukit kelam yang kini jadi salah satu destinasi wisata.

Bukit Kelam Sintang kaya akan banyak sekali jenis tumbuhan endemik, mirip kantong semar asal spesies Nepenthes clipeata.

Gunung yg membentang asal barat ke timur ini mempunyai ketinggian 1.002 mdpl serta sebuah bongkahan batu super besar atau yg diklaim menjadi monolit.

Gunung yg pula disebut menjadi Bukit Raya ini berada di Kecamatan Kelam Permai, Sintang. Secara geografis, gunung ini berada pada antara 2 sungai besar, yakni Sungai Melawi serta Sungai Kapuas.

BACA JUGA:Bikin Merinding!!! Cerita Mistis Gunung Tandikek: Legenda yang Menyelimuti Gunung di Sumatra Barat

Mirip layaknya kawasan di daerah lain di Indonesia, eksistensi Gunung Kelam tidak dapat dipisahkan dari legenda, seperti halnya Tangkuban perahu.

Legenda Bukit Kelam

Alkisah, dahulu pada Negeri Sintang, Kalimantan Barat, hidup 2 orang pemimpin berasal keturunan tuhan. Mereka memiliki kesaktian yg tinggi, tetapi mempunyai sifat yang tidak selaras.

Pertama, Sebeji atau Bujang Beji. Pemimpin ini mempunyai sifat yg relatif buruk . Ia senang merusak, pendengki, serta serakah. Dia ingin menjadi yang primer, tidak boleh terdapat yang melebihi kesaktiannya.

BACA JUGA:Kisah Mistis Gunung Sindur: Misteri yang Menyelimuti Puncak Angker

Kedua, Temenggung Marubai. Tidak sama dengan Bujang Beji, beliau memiliki sifat yang baik, mirip senang menolong, berhati mulia, serta rendah hati.

Keduanya bermata pencaharian menjadi penangkap ikan, berladang, serta berkebun. Bujang Beji pun berkuasa atas Simpang Kapuas, sedangkan Temenggung Marubai menguasai sungai pada Simpang Melawi.

Tetapi, rasa iri Bujang Beji pun timbul tatkala mengetahui bahwa sungai pada Simpang Kapuas memiliki jenis dan jumlah ikan yang relatif banyak.

Bujang Beji pun tidak mau kalah dan menangkan ikan dengan cara menuba, yakni menangkap ikan secara beramai-ramai. Tujuannya, agar akibat tangkapannya tidak kalah dengan Temenggung Marubai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan