Malam yang Dimuliakan? Ritual Satu Suro Bentuk Kerukunan Beragama.

Malam yang Dimuliakan? Ritual Satu Suro Bentuk Kerukunan Beragama. --Net

BACA JUGA:Tradisi Turun-temurun Masyarakat Jawa. Ini lah Makna Bulan Suro yang Masih Dilestarikan

Tahun Baru Jawa biasanya dirayakan pada sore hari setelah matahari terbenam.

Di Jawa, hari ini dianggap sakral, apalagi jatuh pada hari Jumat Regi (Jumat).

Sebagian masyarakat dilarang bepergian kemana pun pada malam Satu Suro, kecuali untuk salat dan upacara keagamaan lainnya.

Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari beragam suku, ras, dan budaya tentunya memiliki tradisi yang kuat, termasuk cara menyambut tahun baru.

BACA JUGA:Malam 1 Suro di Yogyakarta. Tradisi Spritualitas dan Mitologi di Yogyakarta

Tradisi yang dapat dicermati antara lain kirab budaya, Grebeg Suro, malam obor, sedekah pantai, dan taliran komunitas.

Tradisi ini biasanya mencakup upacara adat dan acara keagamaan lainnya yang mempertemukan sekelompok orang.

Diiringi dengan karnaval atau kirab. Perayaan malam Suro diadakan di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Tanpa disadari tradisi Suro ini sudah menjadi praktik kerukunan.

BACA JUGA:Tradisi Malam 1 Suro Bagi Masyarakat Jawa. Masih Dilestarikan Sampai Kini? Ini Faktanya!

Pasalnya banyak orang berkumpul untuk berbagi cerita, beribadah, berdoa, dan berbagi makanan.

Sebuah tradisi yang sangat sulit ditemukan di era digital ini, namun tetap dipertahankan di Indonesia melalui perayaan Bulan Suro. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan