Tradisi Malam 1 Suro Bagi Masyarakat Jawa. Masih Dilestarikan Sampai Kini? Ini Faktanya!
![](https://pagaralampos.bacakoran.co/upload/f4fbaf52c7e6071cd2cf4f0f667ca0d5.jpg)
Tradisi Malam 1 Suro Bagi Masyarakat Jawa. Masih Dilestarikan Sampai Kini? Ini Faktanya!--Net
KORANPAGARALAMPOS.CO - Malam 1 Sulo juga dianggap sebagai pintu gerbang antara dunia supranatural dan manusia.
Hal ini menimbulkan kesalahpahaman bahwa apa yang seharusnya sakral justru ditakuti oleh masyarakat Jawa.
Misalnya saja ritual mengunjungi suatu tempat atau tempat suci.
Misalnya saja pergi ke alam kubur untuk mendapatkan kekayaan, kebahagiaan, kesuksesan, atau bahkan jodoh.
BACA JUGA:Menjelajah Tradisi, Kampung Adat di Sumba Tengah yang Menawan!
Ada pula kegiatan melempar sesaji, sesaji (dianggap sedekah), dan makanan ke laut.
Dalam penanggalan Jawa terdapat bulan Suro. Adapun, penanggalan Jawa terdiri dari bulan Suro, Sapar, Mulud, Bakdo Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dzulqoidah, dan Besar.
Di bulan Suro, ada beberapa ritual adat dan mitos yang tidak boleh dilakukan di bulan ini.
Malam 1 Suroo merupakan awal bulan pertama tahun baru, bulan Suro.
BACA JUGA:Kontroversi Daun Kratom. Dipakai Untuk Pengobatan Tradisional Namun Berbahaya Jika Disalahgunakan
Pantang pada Saat Malam 1 Suro
Ada yang berpendapat bahwa malam embun pertama diharamkan, yaitu dilarang bepergian kecuali untuk menunaikan salat atau ibadah lainnya.
1. Dilarang keluar
Kebanyakan orang harus berdiam diri di rumah pada malam 1 Suro.