Harga Kopi Tembus Rp72 Ribu

Reporter: rendi |

Editor: rendi |

Rabu , 03 Jul 2024 - 19:37

KOPI: Salah seorang petani kopi tengah mutigh biji kopi yang siap dipanen di tengah harga jual kopi yang tinggi.--Net

Ia menyebut, kenaikan harga ini disebabkan menurunnya produksi kopi di sejumlah negara produsen.

Di antaranya di Vietnam dan Brasil.

Hal itu mengerek harga jual petani di Sumsel sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Dari yang ia ketahui, cuaca di 2 wilayah produsen kopi itu alami kekeringan dan ekstrem.

Sehingga, hasil kopi anjlok dan membuat kopi Sumsel dilirik. “Sementara hasil produksi kopi di Pagar Alam, masih stabil, tergantung dari perawatan yang dilakukan,” pungkasnya. (Why)

harga kopi tembus rp72 ribu                            pagaralam pos, pagaralam – harga komoditas kopi di sumatera selatan mencapai nilai tertinggi.
kisaran saat ini tembus rp 72 ribu per kilogram, bahkan beberapa petani menjual dengan harga di atas itu.
pemuda penggiat kopi gunung agung roy delasito membenarkan kenaikan harga kopi di wilayahnya.
kenaikannya sudah terjadi beberapa hari terakhir, bahkan trennya terus naik dalam beberapa bulan belakang.
baca juga:banyak yang nggak tau, ini 7 cara cuan tak terhingga di aplikasi bibit!
“sudah sejak tujuh hari terakhir tembus rp72 ribu per kilogram.
tapi harga jual itu tergantung kualitasnya,” ujar roy.
kopi dengan kadar air antara 12%-15% di pagaralam saat ini dijual rp72 ribu per kilogram.
sementara untuk kadar air dengan persentase lebih besar atau di atas 20% harganya lebih rendah.
baca juga:berikut ini 5 aplikasi penghasil uang terbaru 2024, modal handphone dan kuota, siap mencari uang sampingan!
bisa di kisaran rp68 ribuan.
“kopi yang kualitas bagus di pagaralam bisa tembus rp 72 ribu per kilogram, tapi kalau harga basis di lampung bisa sampai rp 79 ribu per kg,” jelasnya.
menurutnya, kenaikan harga jual kopi membuat petani antusias menjual hasil produksinya.
bahkan di salah satu pengepul antrean petani yang menjual hasil kopinya cukup banyak.
baca juga:begini aplikasi pengganti whatsapp makin ramai pengguna, tren baru di dunia komunikasi digital
ia menyebut, kenaikan harga ini disebabkan menurunnya produksi kopi di sejumlah negara produsen.
di antaranya di vietnam dan brasil.
hal itu mengerek harga jual petani di sumsel sebagai daerah penghasil kopi terbesar di indonesia.
dari yang ia ketahui, cuaca di 2 wilayah produsen kopi itu alami kekeringan dan ekstrem.
baca juga:ban motor terbaik untuk jalan basah dan kering dalam penggunaan harian!
sehingga, hasil kopi anjlok dan membuat kopi sumsel dilirik. “sementara hasil produksi kopi di pagar alam, masih stabil, tergantung dari perawatan yang dilakukan,” pungkasnya. (why)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Pagaralam Pos, 4 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan