Bahaya aborsi dengan obat Cytotec, Ini Akibatnya
ilustras bayi kandungan--
Syok anafilaktik bisa menyebabkan hilang kesadaran hingga kematian. Perlu diingat bila penggunaan obat-obatan tidak menjamin pengguguran janin secara sempurna.
Jika janin tidak digugurkan dengan sempurna, Anda berisiko mengalami infeksi. Janin juga mungkin tetap tumbuh dengan kondisi cacat atau kelainan tubuh.
BACA JUGA:5 Kandungan Vitamin C Dalam Cempedak Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Bahaya aborsi dengan obat Cytotec
Dalam hal ini, obat misoprostil dengan merek Cytotec diproduksi untuk mengobati tukak lambung atau maag.
Secara bersamaan, obat tersebut juga dapat memicu kontraksi dan meluruhkan dinding rahim. Bahaya bila mengonsumsi obat Cytotec, yakni dapat mengakibatkan gugurnya janin di dalam kandungan.
Aborsi dengan obat Cytotec biasanya digunakan saat usia kehamilan di bawah 12 minggu atau di trimester 1. Dalam beberapa kasus, misoprostol digunakan bersamaan dengan obat mifepristone.
BACA JUGA:Perawatan Rambut Terbaik 5 Kelebihan Creambath Yang Wajib Dicoba
Namun, mifepristone cenderung sulit didapatkan dan harganya jauh lebih mahal daripada misoprostol.
Sementara itu, obat aborsi dan morning after pill sering dianggap memiliki fungsi yang sama untuk mengugurkan janin, padahal keduanya berbeda.
Pil aborsi ditujukan untuk mencegah perkembangan kehamilan.
Sementara morning after pill, termasuk jenis kontrasepsi darurat yang bekerja untuk mencegah kehamilan dengan menghambat proses ovulasi setelah berhubungan seksual.
BACA JUGA:Red Sparks Menjalani Laga Penting, Megawati Dkk Diuji Juara Bertahan
Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk tidak melakukan aborsi ilegal dengan mengonsumsi obat sembarangan.
Pasalnya, hanya dokter dan tenaga kesehatan yang bisa menentukan apakah obat-obatan tersebut aman dikonsumsi bagi seseorang.