PAGARALAMPOS.CO- Bagi orang yang menderita gangguan pencernaan seperti sakit perut, berpuasa di bulan Ramadhan membawa tantangan dan kegelisahan tersendiri.
Pasalnya, puasa mengubah kebiasaan dan waktu makan, sehingga perut tetap kosong dalam waktu lama.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga menimbulkan gejala yang tidak menyenangkan.
Penyakit asam lambung, disebut juga penyakit refluks gastroesofageal (GERD), ditandai dengan nyeri di ulu hati dan rasa terbakar di dada saat asam lambung naik ke kerongkongan.
BACA JUGA:Yuk Catat! Ini Dia 5 Tips Nutrisi Sehat Untuk Puasa bagi Penderita Gagal Ginjal
BACA JUGA:Mau Hidup Sehat? Ini Dia 5 Tips Menu Sahur Sehat Untuk Menjaga Energi Selama Puasa
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tidak berfungsinya sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu otot lambung yang menutupi
organ tersebut, yang akhirnya menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Orang yang menderita sakit maag seringkali khawatir gejalanya akan kembali muncul saat berpuasa.
Tukak lambung atau biasa disebut dengan maag merupakan suatu peradangan pada lambung yang disebabkan oleh keluarnya asam lambung secara berlebihan.
BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ini 5 Tips Cara Mengatasi Rasa Gelisah Yang Berlebihan
BACA JUGA:Tak Perlu Takut! 4 Tips Sederhana Untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung Selama Berpuasa
Gejala sakit maag antara lain mual, muntah, kembung, dan nyeri di perut bagian atas.
Puasa mungkin terasa sulit bagi penderita sakit maag, namun bukan berarti tidak boleh melakukannya.
Bagi orang sehat, puasa sebulan mungkin sah-sah saja.