Sekarang ini, temulawak banyak dibudidayakan sebagai tanaman herbal rumah.
Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza ini biasanya berbentuk seperti silinder dengan diameter 6 cm.
Umumnya, temulawak ini memiliki akar rimpang dan kulit yang berwarna kuning muda.
Rimpang ini mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral.
Pati merupakan komponen terbesar dalam rimpang temulawak.
Pati biasanya berwarna putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid (zat pemberi warna kuning).
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) adalah tanaman herbal asli Indonesia yang kerap dimanfaatkan untuk mengobati
berbagai masalah kesehatan, mulai dari kurang nafsu makan, gangguan lambung, sembelit, diare, demam, radang sendi, hingga gangguan fungsi hati.
Tanaman ini masih kerabat dekat dengan kunyit.
Curcuma xanthorrhiza (Temulawak) bukanlah sekadar tanaman hias di pekarangan rumah.
Rimpangnya yang kaya akan senyawa aktif menjadikannya raja dalam dunia obat-obatan tradisional.
Temulawak, saudara dekat kunyit, telah lama menjadi bagian dari tradisi pengobatan herbal di Indonesia.
Tanaman ini tumbuh subur di sepanjang pulau-pulau seperti Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sekitarnya.