Beberapa penelitian lama menyebut klorofil berpotensi mengurangi bau badan, terutama pada orang dengan kelainan trimethylaminuria.
Trimethylaminuria adalah kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan mengoksidasi trimetilamin,
suatu zat organik di dalam tanaman.
Kondisi ini bisa memicu bau badan atau sindrom bau ikan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Life sciences mencoba memberikan suplementasi 180 mg gabungan klorofil dengan tembaga selama 3 minggu pada peserta penelitian.
Riset menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi zat hijau tanaman dengan tembaga dapat mengurangi jumlah konsentrasi trimetilamin yang kemudian mengurangi bau badan.
3. Mengobati luka
Beberapa penelitian lama menduga zat hijau ini bersifat antiradang dan antibakteri, sehingga dapat mengatasi infeksi pada luka.
Sebuah riset lama yang diterbitkan di Wound Repair Regen menyebut pengobatan menggunakan salep urea-chlorophyllin pada luka kulit
terbakar, bekas luka operasi, dan luka diabetes berpotensi mempercepat proses penyembuhan.
Salep urea-chlorophyllin mengandung jenis klorofil yang dapat larut dalam air, yakni klorofilin.
Salep ini biasanya digunakan untuk mengatasi luka di kulit.
Penggunaan salep ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan menjaga luka tetap bersih, sehingga luka lebih cepat pulih.