PAGARALAMPOS.CO-Akhir pekan ini, para pencinta sepak bola akan segera mengetahui siapa yang akan menjadi Raja Asia dan Raja Afrika.
Diikuti masing-masing 24 kontestan di putaran final, keriuhan Piala Afrika dan Piala Asia masing-masing hanya menyisakan dua negara yang masih menjaga asa untuk menjadi tim terbaik
Final Piala Asia 2023 akan mempertemukan Qatar dengan Yordania di mana babak final akan dimainkan pada Sabtu (10/2/2024) di Lusail Stadium, Doha.
Sehari berselang, di belahan bumi Afrika, duel antara Pantai Gading kontra Nigeria di Stade Alassane Ouattara di kota Abidjan akan menjadi penutup gelaran Piala Afrika 2023.
Sebuah cocoklogi berpotensi sempurna bagi Pantai Gading dalam upaya mereka mengangkat trofi juara untuk kali ketiga sepanjang sejarah keikutsertaan di putaran final Piala Afrika.
Sebelum melakoni laga final mendatang, Les Elephants sudah dua kali menjadi kampiun di Benua Hitam.
Pertama kali Pantai Gading menjadi pemenang di Piala Afrika adalah saat turnamen diselenggarakan pada tahun 1992.
BACA JUGA:Piala Afrika 2023 di Pantai Gading Menuntaskan Babak Delapan Besar, Tak Ada Raja Baru di Benua Hitam
Pesta juara kembali dirasakan oleh Pantai Gading pada perhelatan Piala Afrika edisi ke-30 di tahun 2015.
Percaya tidak percaya, fakta unik hadir di antara dua gelar juara Pantai Gading dengan Piala Asia.
Putaran final Piala Asia juga digelar pada tahun di mana Pantai Gading menjadi kampiun.
Pada tahun 1992, Piala Asia 1992 digelar di Jepang dan menghasilkan Samurai Biru menjadi Raja Asia.
BACA JUGA: Kelolosan Timnas Yordania Membuat Skenario Derbi Arab di Final Piala Asia 2023
Berlanjut pada penyelenggaraan Piala Asia 2015 di mana Australia bertindak sebagai tuan rumah, trofi juara menjadi milik The Socceroos.