Senyawa ini mampu menutrisi kulit kepala sehingga merangsang pertumbuhan rambut.
Kandungan carnosic acid pada rosemary merangsang pertumbuhan saraf baru yang membantu pertumbuhan rambut pula.
2. Kecemasan dan stres
Meminum teh rosemary mungkin bisa mengurangi stres dan cemas.
Studi terbitan Iranian Journal of Basic Medical Science (2020) menemukan bahwa teh rosemary mengandung rosmarinic acid, luteolin, dan carnosic acid.
Ketiganya berpotensi memengaruhi fungsi saraf atau memberikan efek tertentu sehingga mungkin bisa mengurangi kecemasan.
Tak hanya itu, kegunaan rosemary sebagai aromaterapi pun diduga bisa memiliki efek yang sama.
BACA JUGA:Apakah Mentega Baik Untuk Kesehatan? Yuk Intip 5 Manfaat Mentega Yang Berkhasiat Untuk Tubuh!
Pasalnya, wangi minyak rosemary yang dihirup diduga menurunkan kadar hormon kortikosteron yang memicu stres,
serta meningkatkan kadar dopamin atau hormon pemicu suasana hati membaik.
Tidak heran bila rosemary banyak dipilih sebagai minyak esensial untuk atasi cemas.
Meski demikian, studi ini baru diujicobakan pada tikus dan sel-sel di laboratorium.
Jadi, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya.
3. Degenerasi makula