Dulu Freeport juga punya bandara khusus di Timika. Lama-lama pesawat komersial boleh ikut mendarat di sana. Pun di Bontang/Sangatta, bandaranya khusus milik perusahaan minyak. Kini juga boleh untuk pesawat komersial.
Bandara nikel di Morowali kelihatannya akan tetap berstatus bandara khusus. Kan sudah punya bandara komersial --meskipun landasannya kalah panjang.
"Kita tunggu mobil di sini," ujar Arif yang berhenti di teras bandara. Arif menjabat dirut di perusahaan survei yang dimiliki empat alumnus geodesi UGM itu.
BACA JUGA:Seputar Samsung Galaxy M62, Cocok Buat Kamu Pencinta Game Berat!
Sesaat kemudian kami pun sudah masuk mobil Arif: Wuling. Saya akan ikut saja ke kantornya di kota Bungku –ibu kota kabupaten Morowali.
Keluar dari bandara mobil melewati jalan kampung. Jalan baru yang khusus menuju bandara belum selesai dikerjakan. Kampung ini mengesankan: rumah-rumahnya baik –untuk ukuran kampung. Umumnya seperti baru dipugar.
Dalam hati saya berpikir: ini pasti dampak positif hilirisasi nikel di Morowali.
Baru 10 menit meninggalkan bandara saya dapat WA dari teman lama di Palu: Kamil Badrun. Saya memang berkabar kepadanya bahwa hari itu ke Morowali.
BACA JUGA:10 Alasan Utama Kenapa Gen Z Harus Beli Smarphone Merek Samsung
"Jangan meninggalkan bandara. Suami saya akan jemput ke bandara," ujar Mega, teman Kamil Badrun.
Mega dulunya wartawati di Poso. Nama aslinyi: Erni Johan Pau. Dia dapat nama Mega sejak meliput kedatangan Presiden Megawati ke Poso. Saat terjadi keributan Erni terpapar gas air mata. Sampai sakit.
Maka saya minta ke Arif untuk diturunkan di pinggir jalan. Untuk dijemput suami Mega. Ternyata saya diturunkan di sebuah warung ikan bakar. Sekalian saja makan siang: tepat jam 12.00.
Itu sesuai dengan cita-cita: di Morowali harus makan ikan bakar. Juga woku. Ikannya sangat segar. Apalagi warung itu di dekat kampung nelayan.
BACA JUGA:Apa Saja Keunggulan Galaxy S23 5G, Yok Cek Disini Segera!
"Sebaiknya saya harus ke mana?" tanya saya usai makan ikan bakar.
"Tetap ke Bungku, lihat-lihat Bungku," ujar suami Mega.