Kepemilikan Penuh Lebih Diminati
Dalam risetnya, Maka Motors menemukan bahwa mayoritas konsumen Indonesia cenderung mengutamakan kepemilikan penuh kendaraan, termasuk baterai.
Faktor ini menjadi pertimbangan utama perusahaan untuk tidak menawarkan sistem sewa baterai.
Maka Motors memilih fokus pada inovasi dan kenyamanan yang dapat langsung dirasakan konsumen tanpa kewajiban tambahan seperti pembayaran sewa baterai.
BACA JUGA:Motor Baru Ini Bakal Jadi Rebutan Kaum Sultan Indonesia, Ini Dia Motornya!
Raditya juga menyoroti bahwa meskipun sistem sewa baterai dapat menekan harga awal pembelian, pada dasarnya konsumen tetap membayar lebih dalam jangka panjang.
"Kami melihat bahwa model sewa baterai sebenarnya hanyalah cara untuk membuat harga motor terlihat lebih terjangkau. Namun, pada akhirnya, biaya yang dikeluarkan konsumen tetap serupa dengan membeli motor bensin, hanya dengan mekanisme pembayaran yang berbeda," jelasnya.
Fokus pada Inovasi dan Kepuasan Konsumen
Keputusan ini juga mencerminkan visi Maka Motors untuk menciptakan pengalaman berkendara yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
Dengan tidak menerapkan sistem sewa baterai, Maka Motors dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas produk dan layanan.
Raditya percaya bahwa pendekatan ini akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi konsumen, terutama mereka yang menginginkan kebebasan dan kenyamanan tanpa batasan.
Selain itu, Maka Motors berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan teknologi baterai dan efisiensi energi.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk-produk mereka tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu bersaing dari segi performa dan harga di pasar kendaraan listrik.
BACA JUGA:Yamaha Lander 250 2025, Motor Trail Tangguh untuk Petualangan Ekstrem, Ini Keunggulannya!
Tantangan Model Sewa Baterai di Indonesia