Ia percaya bahwa dengan meningkatnya populasi kendaraan listrik, nilai jual kembali Ioniq 5 dan kendaraan listrik lainnya akan menjadi lebih kompetitif, bahkan bisa bersaing dengan model mobil konvensional.
Hingga saat ini, populasi kendaraan listrik di Indonesia masih terbilang rendah.
Budi menyebutkan bahwa jumlah kendaraan listrik yang ada di Indonesia baru mencapai sekitar empat persen dari total populasi kendaraan.
Namun, angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan dan efisiensi biaya operasional yang ditawarkan oleh kendaraan listrik.
BACA JUGA:Toyota Rush vs Mitsubishi Xpander, Pilihan Mobil Bekas Rp 200 Jutaan, Mana yang Lebih Unggul?
Selain itu, Hyundai Indonesia juga telah menghadirkan beragam pilihan kendaraan elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
Beberapa model lainnya yang tersedia di Indonesia antara lain Ioniq 5, Ioniq 6, Kona Electric, Ioniq 5 N, dan Palisade Hybrid.
Kehadiran berbagai pilihan kendaraan listrik ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju mobilitas listrik yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Meskipun harga jual kembali Ioniq 5 saat ini cenderung turun, Hyundai optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, dengan semakin populernya kendaraan listrik, harga mobil bekas jenis ini akan stabil dan bahkan bisa naik.
BACA JUGA:Mazda MX-30, Mobil Listrik Mahal di Tengah Persaingan Ketat di Indonesia, Ini Spesifikasinya!
Hal ini tentu akan menjadi keuntungan bagi pemilik mobil listrik yang memilih untuk menjual kendaraannya setelah beberapa tahun digunakan.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif untuk mobil listrik, serta semakin banyaknya pilihan kendaraan elektrifikasi yang tersedia, masa depan kendaraan listrik di Indonesia terlihat semakin cerah.
Ke depannya, diharapkan semakin banyak konsumen yang tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik, yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai jual kembali kendaraan tersebut di pasar mobil bekas.