Zulpata menekankan bahwa penggantian ban sebaiknya didasarkan pada kondisi fisiknya, bukan hanya dari berapa lama ban sudah dipakai atau diproduksi.
Salah satu cara untuk memeriksa kondisi ban adalah dengan mengamati kedalaman kembangan.
Jika kembangan sudah habis atau mendekati batas minimal, saatnya untuk mempertimbangkan penggantian.
BACA JUGA:Benarkah Mematikan AC Bikin Mobil Lebih Kuat Menanjak? Ini Penjelasannya!
Selain itu, penting juga untuk memeriksa dinding ban secara berkala untuk mencari tanda-tanda kerusakan seperti retak, sobek, atau bengkak.
Pengemudi juga harus peka terhadap performa kendaraan saat berkendara.
Jika merasakan gejala-gejala seperti bunyi berisik yang tidak biasa, getaran yang berlebihan, atau ketidakstabilan saat berkendara, ini bisa menjadi indikasi bahwa ban perlu diperiksa lebih lanjut.
Kesimpulan
BACA JUGA:Hyundai Genjot Segmen Mobil Listrik, Siap Luncurkan Inster?, Ini Spesifikasinya!Meskipun banyak yang beranggapan bahwa ban yang berusia lebih dari lima tahun harus segera diganti, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Berbagai faktor, seperti kondisi kembangan, kerusakan fisik, serta tekanan angin, menjadi penentu utama dalam menentukan kelayakan ban.
Oleh karena itu, pengemudi disarankan untuk lebih memperhatikan kondisi fisik ban dan melakukan perawatan secara berkala.
Dengan langkah ini, diharapkan keselamatan berkendara dapat terjaga dan risiko kecelakaan akibat kondisi ban yang tidak memadai dapat diminimalisir.
BACA JUGA:Mobil Bermesin Turbo Punya Spesifikasi Oli yang Berbeda, Inilah Alasannya!
Ingatlah bahwa ban yang baik tidak hanya meningkatkan keamanan berkendara, tetapi juga memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam perjalanan.
Jadi, alih-alih hanya berfokus pada usia, cobalah untuk memperhatikan semua aspek yang dapat mempengaruhi performa ban Anda.
Dengan cara ini, Anda bisa menjaga kendaraan tetap dalam kondisi optimal dan memastikan perjalanan yang aman.