Kerusakan ini bisa muncul akibat keausan yang tidak merata, yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor yang sering diabaikan adalah pengereman mendadak pada kendaraan tanpa sistem Anti-lock Braking System (ABS).
Pengereman yang tidak tepat dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada permukaan ban, sehingga mempercepat proses keausan.
Zulpata juga mengingatkan pentingnya perawatan berkala pada ban, termasuk spooring dan balancing.
BACA JUGA:Siap Masuk Pasar Hybrid, Hyundai Bakal Luncurkan Mobil Listrik, Ini Modelnya!
Tanpa perawatan yang memadai, ban dapat mengalami kerusakan lebih cepat dan berpotensi membahayakan keselamatan berkendara.
Dampak Tekanan Angin yang Tidak Stabil
Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi ban adalah tekanan angin.
Tekanan angin yang tidak terjaga bisa menyebabkan kerusakan pada dinding samping ban, seperti melepuh.
BACA JUGA:Ban Mobil Harus Istirahat Saat Menempuh Perjalanan Jauh, Mitos atau Fakta?
Zulpata menjelaskan, “Dalam banyak kasus, ban yang dijalankan dengan tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding samping.”
Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk secara rutin memeriksa dan memastikan tekanan angin pada ban berada pada level yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Dengan memperhatikan hal ini, pengemudi dapat meminimalisir risiko kerusakan dan menjaga performa ban tetap optimal.
Keputusan yang Tepat untuk Penggantian Ban
BACA JUGA:Toyota Rilis Mobil Baru Pekan Depan, Ini Dia Merk dan Spesifikasinya!
Mengingat berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi ban, pengemudi disarankan untuk membuat keputusan yang lebih tepat mengenai kapan harus mengganti ban.