Ukuran pijakan sekitar 30 centimeter dan diberi siku agar mampu menyangga tubuh si pemain.
Cara memainkan Egrang sangat sederhana.
BACA JUGA:Klasemen Setelah GP Thailand
Si pemain cukup menaruh kaki pada pijakan dan tangannya memegang bambu bagian atas.
Masing-masing bilah bambu diangkat secara bergantian, digerakkan menuju arah yang diinginkan.
Terdengar mudah, tapi ternyata memainkannya tidak semudah yang dibayangkan.
Diperlukan kemampuan menyeimbangkan badan dan latihan khusus untuk bisa berjalan seimbang menggunakan Egrang.
BACA JUGA:Ini Pesan Khusus Untuk The Jack, Simak Maseee
Sebagai permainan tradisional, Egrang bisa dibilang sebagai permainan lintas budaya. Permainan tradisional ini tidak hanya lahir dan berkembang di satu wilayah.
Selain di Jawa Timur, masyarakat Lampung Selatan juga mengenal permainan serupa dengan nama Enggran.
Sementara, di Jawa Tengah, masyarakat mengenal permainan ini dengan nama jangkungan – konon nama ini berasal dari nama burung yang memiliki kaki panjang.
Para pemain Egrang biasa saling mengadu kecepatan.
BACA JUGA:AC Milan Buang Kemenangan
Perlombaan adu kecepatan ini kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang sudah dewasa.
Perlombaan adu kecepatan dengan Egrang membutuhkan ketangkasan, kecepatan, dan keseimbangan.
Hal ini sesuai dengan filosofi permainan tradisional tersebut, bahwa hidup haruslah seimbang agar sampai tujuan.