Burung hantu mungkin merupakan salah satu hewan yang paling sering dikaitkan dengan kematian.
Kepercayaan ini mungkin berasal dari fakta bahwa burung hantu adalah makhluk nokturnal yang lebih aktif di malam hari, saat kegelapan mendominasi.
Dalam banyak budaya, burung hantu dianggap sebagai simbol kematian dan utusan dari dunia bawah.
Dalam mitologi Romawi, misalnya, suara burung hantu yang bersuara dianggap sebagai tanda kematian yang akan segera datang.
Burung hantu diyakini telah meramalkan kematian beberapa kaisar Romawi, karena kematian mereka terjadi setelah terdengar suara burung hantu.
Keyakinan serupa ditemukan di Kenya tengah, khususnya di dataran tinggi Distrik Nyeri.
BACA JUGA:Menguak Pulau Samosir, Destinasi Wisata Budaya di Tengah Danau Toba yang Megah
Dalam survei wawancara dengan 72 petani di delapan wilayah yang banyak terdapat burung hantu, 76% dari mereka menyatakan bahwa tangisan burung hantu adalah pertanda akan datangnya kematian.
Kesimpulan
Hubungan antara hewan dan kematian mencerminkan ketakutan, kekaguman, dan penghormatan manusia terhadap misteri kehidupan dan akhirat.
Baik melalui perilaku alami yang tampak aneh maupun kehadiran mereka yang sering dikaitkan dengan kematian, hewan-hewan ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam budaya manusia.
Kepercayaan ini tidak hanya mencerminkan bagaimana manusia memahami dunia sekitar mereka, tetapi juga bagaimana mereka mencoba memberikan makna pada peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dijelaskan.
BACA JUGA:Jejak Budaya Abadi, Sejarah Peradaban Suku-Suku di Kepulauan Jawa!
Seiring berjalannya waktu, mitos dan legenda tentang hewan-hewan ini terus berkembang, menjadi bagian dari warisan budaya yang kaya dan penuh makna.