Mereka dipandang sebagai simbol kebersihan dalam siklus kehidupan dan kematian.
BACA JUGA:Misteri Candi Sukuh di Kaki Gunung Lawu, Warisan Budaya yang Sarat dengan Simbolisme!
Menurut Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland, burung nasar dianggap sebagai lambang dewa, maut, atau 'ibu dari semua makhluk'.
Orang Mesir kuno mungkin percaya bahwa semua burung nasar adalah betina dan lahir secara spontan dari telur.
Keyakinan ini menyebabkan burung nasar sering digunakan sebagai hiasan kepala oleh istri firaun dan firaun wanita untuk perlindungan.
Selain itu, beberapa budaya memandang burung nasar sebagai cara suci untuk membuang orang mati.
Komunitas Zoroaster di India yang dikenal sebagai Parsis, serta umat Buddha Vajrayana di Tibet, mengandalkan burung nasar untuk memakan mayat mereka dalam praktik yang dikenal sebagai 'penguburan langit'.
4. Kelelawar
Kelelawar telah lama dikaitkan dengan kematian dalam berbagai budaya.
Di Selandia Baru, misalnya, masyarakat Māori mengasosiasikan kelelawar dengan hokioi, mitos burung nokturnal yang dikatakan meramalkan kematian.
Dalam The Raupo Book of Maori Proverbs, pepatah umum menyebutkan bahwa 'kelelawar terbang saat senja, hokioi terbang di malam hari'.
BACA JUGA:Gunung Rantekombola, Puncak yang Memukau dengan Kekayaan Budaya Toraja!
Meskipun burung hokioi tidak pernah terlihat, legenda setempat mengatakan bahwa ia bisa didengar di malam hari melalui jeritannya yang mengerikan di kegelapan.
Ada kemungkinan bahwa hokioi sebenarnya adalah elang Haast (Hieraaetus moorei), burung pemangsa yang sudah punah dan cukup besar untuk membawa pergi seorang anak kecil.
5. Burung Hantu