BACA JUGA:Mengenal Sejarah Batik, Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia: Memiliki Makna di Balik Mahakarya
Di Tanzania, burung ini bahkan dianggap sebagai pembawa jiwa orang mati dan roh yang marah.
2. Capung
Capung, khususnya capung merah (Sympetrum frequens), memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jepang.
Capung merah muncul saat dewasa dari padang rumput rendah dan bermigrasi ke pegunungan tinggi untuk mencari makan.
Pada awal musim gugur, mereka turun dari pegunungan ke dataran rendah untuk berkembang biak.
Waktu ini bertepatan dengan festival Obon, sebuah perayaan di Jepang yang menghormati arwah leluhur yang kembali mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup.
Capung merah dipandang sebagai pembawa pesan roh-roh leluhur ini.
3. Burung Nasar
Burung nasar, atau yang juga dikenal sebagai burung hering atau burung bangkai, adalah salah satu hewan yang paling dikenal karena asosiasinya dengan kematian.
Burung ini dapat ditemukan di hampir semua benua kecuali Antartika dan Oseania.
BACA JUGA:Menikmati Wisata Alam dan Budaya Lampung, Keindahan Tersembunyi Pulau Sumatera
Burung nasar memiliki kepala yang botak dan kemampuan penciuman yang luar biasa, memungkinkan mereka untuk mendeteksi bangkai dari jarak lebih dari satu mil.
Mereka sering terlihat mengitari bangkai sambil mencari daging untuk dimakan.
Namun, dalam sejarah Mesir kuno, burung nasar memiliki makna yang berbeda.