Jika gejala seperti sesak napas, batuk, atau mengi tidak membaik setelah beristirahat dan mencoba langkah-langkah di atas, segera cari bantuan medis.
Bawa penderita ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan cepat.
BACA JUGA:Pendakian Gunung Seminung: Jalur, Pemandangan, dan Tips Pendakian
Dalam beberapa kasus, serangan asma yang parah (dikenal sebagai status asmatikus) mungkin tidak merespons terapi awal dan bisa mengancam jiwa.
Oleh karena itu, penting untuk segera berada di rumah sakit atau unit gawat darurat sebelum kondisi memburuk.
4. Penggunaan Obat Asma
Meskipun tidak ada obat khusus untuk mengatasi asma yang kambuh di malam hari, penggunaan obat harian seperti steroid inhalasi sangat efektif untuk mengurangi peradangan dan mencegah gejala saat tidur.
BACA JUGA:Jejak Menuju Mahameru: Rute Pendakian dan Tips Aman di Gunung Semeru
Karena asma nokturnal dapat terjadi kapan saja selama tidur, disarankan menggunakan obat asma yang memiliki efek jangka panjang, seperti bronkodilator atau kortikosteroid inhalasi yang bekerja lama.
5. Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan Kamar Tidur
Jika alergen seperti tungau debu memicu gejala asma Anda di malam hari, langkah efektif untuk mengatasinya adalah dengan rutin mencuci seprai, selimut, dan bed cover.
Cucilah dengan air panas jika memungkinkan, karena ini dapat membunuh tungau debu.
BACA JUGA:Petualangan di Puncak Merbabu: Tips Pendakian dan Aturan yang Wajib Dipatuh
Selain itu, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin dan jendela tertutup rapat agar udara dingin tidak masuk.
Menggunakan pelembap udara juga dapat membantu menjaga kelembapan yang tepat di kamar tidur, sehingga mengurangi risiko asma kambuh di malam hari.
6. Selalu Bawa Obat Saat Bepergian