5. Perkawinan Suku Biak
Upacara perkawinan Suku Biak dikenal dengan kesederhanaannya.
Masyarakat Biak sering menjodohkan anak-anak mereka sejak kecil, dan upacara pernikahan diikuti dengan serangkaian prosesi seperti pinangan, lamaran, dan pernikahan itu sendiri.
Pada hari pernikahan, calon pengantin dihias dengan pakaian adat, dan prosesi dimulai dengan penyerahan benda pusaka seperti panah dan parang antara kedua keluarga.
BACA JUGA:Tradisi dan Ritual Adat Kawin Cai Masyarakat Kuningan. Seperti Ini Prosesi Perkawinanya
Setelah itu, kedua pengantin secara bergantian menghisap sebatang rokok yang diiringi doa dari tetua adat, simbol penyatuan dua keluarga.
6. Tradisi Nasu Palek
Selain Iki Palek, Suku Dani juga memiliki tradisi Nasu Palek, yaitu mengiris daun telinga sebagai tanda penghormatan dan rasa duka kepada anggota keluarga yang meninggal.
Setiap irisan telinga dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua, anak, atau saudara yang telah berpulang.
BACA JUGA:Menjelajah Tradisi, Kampung Adat di Sumba Tengah yang Menawan!
Tradisi ini menegaskan betapa kuatnya ikatan emosional dan spiritual antara individu dan keluarga di tengah masyarakat Suku Dani.
7. Upacara Kematian Suku Asmat
Suku Asmat, salah satu kelompok etnis terbesar di Papua, memiliki tradisi kematian yang unik.
Mereka tidak mengubur jenazah, melainkan menempatkannya di atas perahu lesung yang dibiarkan mengalir ke laut atau dibiarkan membusuk di atas anyaman bambu.
BACA JUGA:Sumba Tengah, Menyusuri Kampung Adat dan Tradisi yang Hidup!
Setelah mayat hanya tersisa tulang belulang, tengkoraknya disimpan sebagai bantal oleh anggota keluarga yang masih hidup.