KORANPAGARALAMPOS.CO - Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki berbagai adat istiadat yang menjadi ciri khas di setiap daerah.
Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman tradisi tersebut adalah Sumatera Selatan.
Provinsi ini kaya akan adat dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.
Namun, seiring perkembangan zaman, banyak tradisi yang perlahan memudar dan bahkan hampir punah.
Dalam upaya melestarikan warisan leluhur, penting bagi generasi muda untuk mengenal dan memahami berbagai tradisi tersebut agar tidak hilang ditelan waktu.
Berikut ini adalah lima tradisi adat Sumatera Selatan yang nyaris punah dan perlu dilestarikan:
1. Tradisi Ngobeng
Tradisi Ngobeng berasal dari masa Kesultanan Palembang Darussalam dan erat kaitannya dengan nilai-nilai Islam.
BACA JUGA:Melihat Misteri dan Sejarah Jalur Perdagangan dan Pelangi Suku di Pontianak, Ada Apa Yah?
Ngobeng adalah tradisi makan bersama dengan duduk bersila dan menggunakan tangan secara langsung, yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Tradisi ini tidak hanya sekadar makan bersama, tetapi juga menyiratkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap sesama.
Ngobeng sering dilakukan dalam acara-acara penting seperti kendurian (sedekahan), pernikahan, dan berbagai pertemuan sosial lainnya.
Sayangnya, tradisi ini mulai tergeser oleh modernitas dan akulturasi budaya, sehingga generasi muda di Palembang banyak yang merasa asing dengan kebiasaan ini.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Kehidupan Nomaden Suku Ket di Sepanjang Sungai Yenisei!