Banyak Yang Ngak Tahu, Inilah 5 Tradisi Adat di Sumatera Selatan yang Hampir Punah!

Minggu 18 Aug 2024 - 20:07 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

Melestarikan Ngobeng tidak hanya berarti menjaga warisan budaya, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan untuk kehidupan sosial saat ini.

Dalam Ngobeng, terlihat jelas bagaimana kebersamaan dan rasa saling menghormati menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat.

2. Sedekah Serabi

Tradisi Sedekah Serabi merupakan tradisi unik yang dijalankan oleh masyarakat Suku Lintang di Kabupaten Empat Lawang.

BACA JUGA:Ini Sejarah dan Asal-Usul Suku Rejang, Etnis Tertua di Bengkulu, Berikut Penjelasanya!

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk nazar atau syukuran dengan mengadakan kenduri yang diisi doa-doa, di mana serabi menjadi sajian utamanya.

Hidangan ini dilengkapi dengan pisang goreng, kerupuk ubi merah, bolu, agar-agar, kecepol (roti goreng), dan kadang-kadang ada Gonjing.

Tradisi ini telah ada sejak zaman nenek moyang Suku Lintang, jauh sebelum agama Islam menjadi dominan di wilayah tersebut.

Meski memiliki akar budaya yang kuat, Sedekah Serabi kini mulai jarang ditemukan dan terancam punah seiring dengan berkurangnya masyarakat yang menjalankan tradisi ini.

BACA JUGA: Mengenal Keberagaman Tradisi Sumatera Selatan, Mulai Mandi Kasai dan Lainnya, Cek Lengkapnya Disini!

Pelestarian Sedekah Serabi penting karena tradisi ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya lokal yang bisa menjadi daya tarik wisata budaya di Sumatera Selatan.

3. Bebehas

Bebehas adalah tradisi yang dahulu banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Kabupaten Muara Enim.

Tradisi ini dilaksanakan ketika sebuah keluarga mengadakan hajatan, seperti pernikahan anak mereka.

BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi Unik di Sumatra Selatan Bekas Pusat Kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Ini Dia Tradisinya!

Kategori :