Menggali Lebih Dalam Sejarah dan Warisan Budaya Suku Besemah di Kota Pagar Alam, Ini Penjelasan Lengkapnya!

KORANPAGARALAMPOS.CO - Kota Pagar Alam, yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya, terutama yang terkait dengan suku Besemah.

Suku ini telah lama mendiami kawasan ini dan memiliki kontribusi besar dalam membentuk identitas serta warisan budaya yang hingga kini masih dapat dirasakan.

Melalui perjalanan sejarah yang panjang, mulai dari masa Kerajaan Sriwijaya hingga perlawanan terhadap penjajahan Belanda, suku Besemah memainkan peran penting dalam sejarah Kota Pagar Alam.

Sejarah Awal Kota Pagar Alam
Kota Pagar Alam memiliki sejarah yang dapat ditelusuri kembali ke masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, yang berlangsung antara abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi.

BACA JUGA:Melihat Misteri dan Sejarah Jalur Perdagangan dan Pelangi Suku di Pontianak, Ada Apa Yah?

Pada masa itu, wilayah ini merupakan bagian dari jaringan perdagangan yang luas, menghubungkan Sumatera dengan berbagai wilayah lain di Asia Tenggara.

Sebagai pusat perdagangan yang ramai, Kota Pagar Alam tidak hanya menjadi tempat bertemunya berbagai komoditas, tetapi juga ide dan budaya dari berbagai peradaban.

Salah satu hal yang membuat Kota Pagar Alam menonjol pada masa itu adalah lokasinya yang strategis.

Terletak di dataran tinggi, wilayah ini menjadi tempat persinggahan yang penting bagi para pedagang dan pengembara yang melintasi Pulau Sumatera.

BACA JUGA:Hidangan Khas Pagaralam, Masak dalam Bambu, Warisan Kuliner Unik Suku Besemah, Begini Cara Membuatnya!

Selain itu, hubungan lintas budaya yang terjalin melalui perdagangan telah memperkaya budaya lokal dan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan sosial dan budaya di wilayah ini.

Suku Besemah: Jejak Budaya dan Tradisi
Suku Besemah adalah suku asli yang mendiami wilayah Kota Pagar Alam dan sekitarnya.

Menurut catatan sejarah, suku Besemah memiliki cerita asal-usul yang mistis dan penuh makna, yang mencerminkan pandangan hidup serta filosofi yang kuat.

Salah satu tokoh yang mencatat sejarah dan budaya suku Besemah adalah JSG Grambreg, seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda yang menulis tentang suku ini pada tahun 1865.

BACA JUGA:Ini Cara Pria di Suku Ini Melihatkan Kejantananya, Kaum Perempuan Pasti Ehem-ehem

Dalam catatannya, ia menggambarkan wilayah Besemah sebagai kawasan yang unik secara geografis, terletak di dataran tinggi di sebelah barat Gunung Dempo.

Suku Besemah dikenal memiliki tradisi dan kebudayaan yang kaya, salah satunya adalah kemampuan mereka dalam menciptakan karya-karya megalitikum.

Hingga saat ini, di Kota Pagar Alam terdapat setidaknya 22 area yang diyakini sebagai situs megalitikum, yang menunjukkan bahwa masyarakat Besemah telah lama memiliki hubungan yang erat dengan seni dan arsitektur batu.