KORANPAGARALAMPOS.CO - Pegunungan Boliyohuto, terletak di Semenanjung Utara Pulau Sulawesi, adalah kawasan konservasi yang luar biasa dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Menjadi salah satu hutan tropis terbaik dan terluas di wilayah ini, Pegunungan Boliyohuto juga dikenal sebagai rumah bagi puncak tertinggi di Gorontalo, Gunung Yile-Yile, dengan ketinggian mencapai 2.073 meter di atas permukaan laut.
Keanekaragaman Hayati dan Kawasan Konservasi
Pegunungan Boliyohuto tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena dua kawasan konservasi utama yang menjadi bagian dari pegunungan ini:
BACA JUGA:Gunung Lompobattang: Trek Pendakian Menantang dalam Waktu Singkat di Sulawesi Selatan
BACA JUGA:Gunung Balease, Surga Tersembunyi yang Menantang di Sulawesi Selatan
Suaka Margasatwa Nantu dan Taman Hutan Raya Bacharuddin Jusuf Habibie.
Suaka Margasatwa Nantu merupakan kawasan konservasi yang melindungi berbagai fauna endemik Sulawesi, termasuk spesies yang terancam punah seperti babirusa, anoa, monyet Gorontalo, monyet hitam Sulawesi, tarsius, kuskus, babi hutan, dan 80 jenis burung hutan tropis.
Suaka seluas 51.507 hektare ini mencakup wilayah tiga kabupaten, yaitu Gorontalo, Boalemo, dan Gorontalo Utara.
Keanekaragaman hayati yang kaya ini menjadikan Suaka Margasatwa Nantu sebagai salah satu kawasan yang diusulkan untuk ditingkatkan statusnya menjadi taman nasional.
BACA JUGA:Puncak Tertinggi Sulawesi: Rute Menantang Menuju Puncak Gunung Latimojong
BACA JUGA:Gunung Inerie: Keindahan dan Tantangan di Puncak Tertinggi Flores
Taman Hutan Raya Bacharuddin Jusuf Habibie, yang diresmikan pada tahun 2022, adalah taman hutan raya terbesar kedua di Sulawesi, dengan luas mencapai 6.208 hektare.
Kawasan ini memiliki fungsi yang beragam, mulai dari tempat koleksi flora yang dilindungi, sumber pangan dan energi, hingga sebagai destinasi wisata alam, tempat penelitian, penyedia oksigen, dan pengendali iklim.
Kehidupan Suku Polahi