Italia yang "sengkarut", bagai 'tubuh' yang "berpenyakitan", meluluhlantakkan semua lawan-lawan favorit. Argentina sang juara bertahan, diperkuat Diego Maradona kalah 1-2 oleh skuat Bearzot.
Meski berintikan hampir semua veteran 1978 (juara): Osvaldo Ardilles, Ubaldo Fillol, Mario Kempes, Daniel Passarela, Ramon Diaz, Jorge Valdano, Alberto Tarantini, strategi "grendel" Italia, dahsyat. Argentina frustrasi.
Korban lain, yang juga terjungkal adalah Polandia. Italia merobek Polandia 2-0 di semifinal, dan akhirnya menyudahi Karl Heinz Rummenige dan veteran 1974 Paul Breitner (Jerman Barat) di final dengan skor 3-1.
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Minyak Buah Markisa untuk Kesehatan Kulit dan Rambut!
Kini, jelang Piala Dunia 2026 (AS, Kanada, Meksiko), semua negara tengah mempersiapkan diri. Agar bisa lolos dari babak Kualifikasi. Indonesia yang telah lolos ke putaran ke-3, dan masuk Group C bersama: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China, tentu ingin menjadi bagian dari 48 Tim terpilih.
Tak diragukan, ke-enam Tim Asia ini, seperti 1982 (Italia). Federasinya memilih dan mendapatkan pelatih-pelatih "Grade A". Seperti Arab Saudi, bersama pelatih asal Italia Roberto Mancini, China (Branco Ivankovic/Kroasia), Shin Tae-yong (Indonesia/Korea Selatan).
Ketiga pelatih ini sangat berpengalaman di pentas dunia. Branco Ivankovic pernah melatih Timnas Qatar dan Oman. Menjuarai Liga Super China bersama Shandong Luneng, juga Hannover 96, Ivankovich bukan pelatih sembarangan.
Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini, bintang Timnas Italia ini, pernah menjadi pelatih kepala Timnas Italia. Karier kepelatihannya sangat kaya, melanglangbuana di sejumlah Klub elite sebagai "peramu": Fiorentina (2001-2002), Lazio (2002-2004), Inter Milan (2004-2008), Manchester City (2009-2013), Galatasaray (2013-2014), Inter Milan (2014-2016), Saint Petersburg (2017-2018), Timnas Italia (2018-2023), dan sekarang: Arab Saudi.
BACA JUGA:Lidah Buaya, Mengurangi Peradangan Jerawat dengan Sifat Menenangkannya!
Bahrain, negara di Tepi Teluk Persia, juga bersiap diri. Merekrut pelatih asal Yugoslavia, Dragan Talajic, melakukan persiapan yang tak kalah apik.
Lahir di Sarajevo (Ibukota Bosnia Herzegovina), karier kepelatihan Dragan Talajic tak kalah moncer. Sebelum bersama Bahrain (2022-sekarang), Dragan pernah melatih di: Al Ittihad, Kuwait SC, Muangthong United, Al Nahda, dll.
Graham Arnold, pelatih Australia saat ini, seperti tak tergantikan sebagai pelatih kepala Timnas 'Socceroos' (Australia).
Ditunjuk sejak tahun 2018, Graham Arnold memenangkan dua liga Utama Australia bersama Sydney FC, dan satu Kejuaraan FFA. Hajime Moriyasu yang kini menjadi pelatih Timnas Jepang, adalah favorit kuat untuk merebut salah satu, dari enam tiket pertama Asia ke Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Eksplorasi Rasa di Pulau Lombok, 5 Makanan Khas Mataram yang Wajib Dicoba
Dibekali dengan kompetisi Liga J (Jepang) yang hebat, tidaklah sulit bagi Moriyasu untuk mendapatkan pemain 'super', bagi Timnasnya. Tim berjuluk "Samurai Biru" ini, sejak 1998, telah menjadi langganan peserta Piala Dunia hingga tujuh kali.
Shin Tae-yong, atau Shin Tae Yong, yang sejak tahun 2019 me-restrukturisasi Timnas Indonesia, berhasil mengubah gaya Indonesia di pentas sepakbola. Meski belum mencatatkan juara untuk Timnas Indonesia, prestasinya patut dibanggakan.