KORANPAGARALAMPOS.CO- Merawat bayi yang lahir prematur merupakan tugas yang tidaklah mudah.
Terdapat sejumlah risiko yang perlu diwaspadai terkait tumbuh kembangnya, baik dari segi fisik maupun emosional.
Bayi prematur adalah bayi yang lahirnya sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu.
Karena kelahirannya yang terlalu dini, organ tubuh bayi prematur belum sepenuhnya berkembang,
BACA JUGA:Cara Maksimalkan Kalsium Untuk Kesehatan Ibu Hamil, Manfaat Dan Tipsnya
sehingga bayi ini lebih rentan mengalami masalah kesehatan selama masa pertumbuhannya dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat.
Cara Merawat Bayi Prematur
Merawat bayi yang lahir prematur merupakan tantangan tersendiri.
Ada berbagai risiko terkait tumbuh kembang yang perlu diwaspadai, baik dari segi fisik maupun emosionalnya.
BACA JUGA:Gencar PTM dan Penyuluhan Kesehatan Cegah Stunting
Bayi prematur adalah bayi yang lahirnya sebelum mencapai usia kehamilan ke 37 minggu.
Karena kelahirannya yang terlalu dini, organ tubuh bayi prematur belum sepenuhnya berkembang,
sehingga bayi ini lebih rentan mengalami masalah kesehatan selama masa pertumbuhannya dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat.
Penting untuk memahami perhitungan usia bayi prematur dengan dua metode yang berbeda: usia kronologis dan usia koreksi.
BACA JUGA:Cukup 1 Minggu? 5 Dampak Baik Untuk Kesehatan Ini Akan Kamu Dapat Jika Tidak Konsumsi Gula
Usia kronologis menghitung usia bayi prematur sejak hari kelahirannya dan umumnya digunakan untuk penjadwalan imunisasi.
Sementara itu, usia koreksi digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur secara akurat,
dengan mengurangi usia kronologis dengan jumlah minggu atau bulan bayi dilahirkan lebih awal dari perkiraan.
Contoh penggunaan usia koreksi adalah bayi dengan usia kronologis 8 bulan yang lahir 2 bulan lebih awal dari perkiraan, sehingga usia koreksinya adalah 6 bulan.