Anak yang mengalami masalah psikologis seperti depresi, skizofrenia, gangguan kepribadian, atau bipolar juga cenderung memiliki risiko gangguan perilaku.
4. Pola Asuh dan Hubungan Keluarga:
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau pernah mengalami kekerasan, baik fisik, psikologis, atau seksual, juga berisiko mengalami gangguan perilaku.
5. Faktor Keturunan atau Genetik:
Kehadiran gangguan perilaku pada anggota keluarga juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan perilaku.
Beberapa Jenis Gangguan Perilaku pada Anak
Ada beberapa jenis gangguan perilaku yang sering terjadi pada anak, di antaranya:
1. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD):
Gangguan perilaku ini sering ditemui pada anak-anak dan ditandai dengan gejala seperti sulit berkonsentrasi, impulsif, hiperaktif, dan seringkali berperilaku usil atau mengganggu.
2. Autisme:
Autisme adalah gangguan perilaku yang menyebabkan anak sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Anak dengan autisme sering menunjukkan pola perilaku yang berbeda, seperti kesulitan dalam berbicara, gerakan berulang, atau keterikatan pada rutinitas tertentu.
3. Oppositional defiant disorder (ODD):
ODD biasanya mulai muncul pada anak usia 8-12 tahun dan ditandai dengan perilaku menentang, tidak patuh pada aturan, serta cenderung mengganggu orang lain.
4. Conduct disorder (CD):
Gangguan perilaku ini membuat anak cenderung menunjukkan perilaku agresif, kekerasan, dan melanggar aturan, baik di sekolah maupun di rumah.
Setiap jenis gangguan perilaku memerlukan penanganan yang tepat dan segera oleh para ahli.
Orang tua perlu bersabar dan memberikan dukungan kepada anak yang mengalami gangguan perilaku,
serta meminta bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bimbingan dan penanganan yang sesuai.