KORANPAGARALAMPOS.CO - Wayang kulit merupakan salah satu bentuk seni Wayang tradisional yang pertama kali muncul dalam budaya Jawa dan Bali di Indonesia.
Narasi bayangan sering dikaitkan dengan konsep baik dan jahat.
Beberapa orang juga mengartikan Wayang dari bahasa Jawa yang berarti “bayangan”, hal ini dikarenakan penonton juga menyaksikan Wayang atau sekedar bayangan dari balik layar.
Wayang Kulit dibawakan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog para tokoh Wayang.
BACA JUGA:Meningkatkan Kesadaran Merek Melalui Periklanan dan Hubungan Masyarakat
Ada musik gamelan yang dimainkan sekelompok Nyagas dan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh orang Sinden.
Wayang melemparkan bayangan di balik tirai yang terbuat dari kain putih, dan lampu listrik atau baterai (blenchong) menyinari di balik tirai sehingga penonton di balik layar dapat melihat bayangan boneka yang terjatuh.
Untuk memahami Kisah Wayang (Drama), penonton harus memahami tokoh Wayang yang bayangannya muncul di layar. )
Oleh Ani Faiqoh Ada banyak teori di seluruh dunia tentang sejarah Wayang.
BACA JUGA:Mata Sehat Bebas Minus? 3 Tanaman Ini Ampuh Jaga Penglihatan Tetap Sehat dan Jelas
Pandangan yang pertama menyatakan bahwa Wayang berasal dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.
Pandangan ini didukung oleh para ulama dari Indonesia dan Barat seperti Hazeau, Brandes, Kats, Lenz dan Cruyter dan dikembangkan oleh para ahli .
Ada alasan kuat untuk meyakini bahwa Wayang berasal dari Jawa.
Berisi tokoh utama Semar, Garen, Petruk dan Bagong.
BACA JUGA:Perkuat Koordinasi, Implementasi Penguatan Moderasi Beragama