Penelusuran Kelangkaan, 5 Faktor-faktor Kurma Jarang Tersedia di Luar Bulan Ramadhan

Penelusuran Kelangkaan, 5 Faktor-faktor Kurma Jarang Tersedia di Luar Bulan Ramadhan-foto.net-net

PAGARALAMPOS.CO- Setiap tahun, saat Ramadan tiba, pasar-pasar dan toko-toko di seluruh dunia Islam dipenuhi dengan kelezatan manis yang sangat diinginkan seperti kurma.

Buah ini telah menjadi simbol dari bulan suci tersebut, menjadi bagian tak terpisahkan dari berbuka puasa dan sajian lezat di meja keluarga Muslim.

Namun, ada pertanyaan yang tetap menggelitik: mengapa buah kurma nampaknya hanya melimpah saat Ramadan dan kurang tersedia di luar bulan suci tersebut?

Misteri ini, sebenarnya, memiliki akar yang sangat terkait dengan sejarah, budaya, dan iklim. 

BACA JUGA:Sajian Lezat Ramadhan dari Kota Mangga, 5 Kuliner khas Ramadhan daerah Indramayu yang Tidak Tergantikan

Salah satu alasan utama adalah bahwa kurma bukanlah buah yang diproduksi secara massal di semua negara.

Mayoritas produksi kurma berasal dari wilayah-wilayah kering yang memiliki iklim gurun, seperti negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Di sini, kurma tumbuh subur dan melimpah, karena kondisi iklim yang cocok bagi tanaman tersebut.

Namun, hal ini juga menjelaskan mengapa kurma cenderung terbatas di pasar-pasar di luar bulan Ramadan.

BACA JUGA:Mengenal Ragam Kuliner Ramadhan, 8 Kuliner khas Ramadhan dari Berbagai Sudut Indonesia

Produksi kurma terutama terjadi pada musim panen yang terjadi beberapa bulan sebelum Ramadan.

Oleh karena itu, saat Ramadan tiba, pasokan kurma segar dari panen sebelumnya mulai dipasarkan. 

Ini menciptakan kesan bahwa kurma hanya melimpah di bulan suci tersebut, sementara sepanjang tahun, pasokannya terbatas.

Selain itu, ada faktor budaya yang memengaruhi permintaan kurma. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan