5 Hukuman Mati dalam Masyarakat Melayu Zaman Dahulu

Reporter: JOKO WALUYO |

Editor: JOKO WALUYO |

Selasa , 14 Nov 2023 - 16:20

hukum pancung-FOTO : Net-

Namun, penting untuk diingat bahwa praktik hukuman mati dalam masyarakat Melayu zaman dahulu adalah bagian dari sejarah mereka dan bukan lagi bagian dari praktik hukum saat ini.

Hukuman mati telah berubah seiring berjalannya waktu dan perkembangan masyarakat, dan sebagian besar negara di dunia saat ini telah mengurangi atau menghapuskan penggunaan hukuman mati dalam sistem hukum mereka.

5 hukuman mati dalam masyarakat melayu zaman dahulu                            pagaralampos.co - masyarakat melayu zaman dahulu memiliki sistem undang-undang pengadilan dan hukuman yang lengkap.
bagi setiap kesalahan, baik yang ringan maupun berat, telah ditetapkan bentuk hukumannya dalam kode hukuman.
inilah beberapa hukuman mati yang diterapkan pada zaman tersebut:
1. hukuman pancung
hukuman pancung biasanya diberlakukan untuk kesalahan berat seperti mendurhaka kepada raja dan berzina.
baca juga:olahraga untuk meningkatkan kualitas tidur
tata cara hukuman ini melibatkan penggunaan pedang untuk memancung kepala pesalah.
algojo yang melaksanakan hukuman ini memotong kepala pesalah dengan satu kali libasan pedang.
hukuman ini biasanya dilakukan di atas batu hampar yang terletak di bukit tertentu.
tujuannya adalah untuk memancung kepala pesalah sehingga tubuhnya terpisah dari kepala.
baca juga:film triple threat, aksi balas dendam
ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk menjaga kewibawaan dan ketertiban dalam masyarakat.
2. hukuman salang
hukuman salang berasal dari melayu dan melibatkan penggunaan senjata khas, yaitu keris panjang.
hukuman ini diberlakukan untuk kesalahan berat seperti pembunuhan, mendurhaka kepada raja, berzina, dan pelanggaran berat lainnya.
pesalah diikat, dan keris salang yang telah diracuni ditempatkan di dekat bahunya.
baca juga:keindahan puncak mas lampung yang menawan 
algojo menusuk keris tersebut dengan cepat dan kuat ke jantung pesalah.
racun pada keris ini memastikan kematian segera.
hukuman salang dianggap sebagai hukuman yang efektif dan mematikan.
3. hukuman sule
hukuman sule diberlakukan terutama kepada pesalah yang melakukan zina, baik wanita atau pria.
baca juga:tempat wisata di empat lawang terbaru & terhits
zina adalah hubungan seksual tanpa ikatan perkawinan.
hukuman ini dipercayai berasal dari timur tengah dan dilakukan dengan menggunakan objek seperti kayu buluh atau tombak.
algojo akan mendorong objek tersebut melalui dubur pesalah sehingga menembus tubuhnya.
hukuman ini tidak hanya mematikan pesalah, tetapi juga dianggap sebagai hukuman yang memalukan.
baca juga:yuk liburan! wana wisata taman labirin coban rondo
4. hukuman tikam
hukuman tikam juga merupakan salah satu bentuk hukuman mati dalam masyarakat melayu zaman dahulu.
hukuman ini diberlakukan untuk pesalah yang terlibat dalam hubungan sulit, pembunuhan, mendekati raja, atau pelanggaran berat lainnya.
pesalah diikat pada sebatang pohon, dan algojo akan menjalankan hukuman mati dengan menikam pesalah menggunakan keris atau tombak hingga ia meninggal.
hukuman ini merupakan tindakan keras untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat.
baca juga:manfaat olahraga selama kehamilan
5. hukuman rajam
hukuman rajam merujuk pada hukuman mati untuk pesalah yang melakukan zina, baik antara wanita dan pria yang melakukan hubungan sulit tanpa ikatan perkawinan.
hukuman ini juga diperkenalkan dari timur tengah ke alam melayu.
hukuman rajam melibatkan pelontaran batu oleh sekelompok orang ke pesalah yang telah ditanam setengah badannya di tanah.
pelontaran batu-batu ini berlangsung hingga pesalah tewas.
baca juga:ini 5 olahraga yang bisa dilakukan ibu hamil
hukuman ini digunakan sebagai sarana untuk menjaga moralitas dan tata nilai dalam masyarakat.
hukuman mati dalam masyarakat melayu zaman dahulu memiliki tujuan utama untuk menjaga ketertiban, menegakkan hukum, dan memberikan hukuman yang sepadan dengan kesalahan yang dilakukan.
meskipun metodenya keras dan terkadang brutal, masyarakat melayu meyakini bahwa hukuman mati tersebut diperlukan untuk menjaga norma dan nilai-nilai mereka.
hukuman-hukuman ini juga mencerminkan kepercayaan dan tradisi kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi.
namun, penting untuk diingat bahwa praktik hukuman mati dalam masyarakat melayu zaman dahulu adalah bagian dari sejarah mereka dan bukan lagi bagian dari praktik hukum saat ini.
hukuman mati telah berubah seiring berjalannya waktu dan perkembangan masyarakat, dan sebagian besar negara di dunia saat ini telah mengurangi atau menghapuskan penggunaan hukuman mati dalam sistem hukum mereka.