Menyusuri dan Melihat Keindahan Alam Gunung Slamet Puncak Tertinggi Kedua di Pulau Jawa
Menyusuri dan Melihat Keindahan Alam Gunung Slamet Puncak Tertinggi Kedua di Pulau Jawa--
Menyusuri dan Melihat Keindahan Alam Gunung Slamet Puncak Tertinggi Kedua di Pulau Jawa
PAGARALAMPOS.CO - Gunung Slamet adalah gunung berapi kerucut tipe A yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia dan merupakan gunung unik yang terpisah dari pegunungan.
Gunung Slamet berada di ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut dan terletak di antara 5 kabupaten: Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Tegal Brebes.
Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dengan ketinggian 3.428 mdpl.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ternyata Ini 4 Misteri Gunung Rinjani
Gunung Slamet dikenal sebagai “atap Jawa Tengah” karena puncaknya merupakan yang tertinggi di dunia. Lainnya gunung di Jawa Tengah.
Gunung Slamet merupakan sebuah gunung yang terletak di Jawa Tengah.
Gunung ini memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang terletak di 5 kabupaten: Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga.
Gunung Slamet dikenal dengan sebutan “Atap Jawa Tengah” karena puncaknya merupakan yang tertinggi diantara gunung-gunung lain di Jawa Tengah.
Di balik kemegahannya, Gunung Slamet ternyata punya banyak mitos.
Hingga hari ini, masyarakat setempat masih mempercayai mitos yang dituturkan turun-temurun oleh leluhur mereka.
1. Nama Gunung Slamet
Gunung Slamet adalah gunung terbesar di Jawa Tengah, dan bagi sebagian masyarakat Jawa, dipercayai sebagai pusat pulau Jawa.
BACA JUGA:Menyingkap Misteri Danau Dieng, Keindahan Alam dan Rahasia Tersembunyi
Ada pandangan yang menyebutnya sebagai gunung lanang (laki-laki) dan ada pula yang menyatakan bahwa dulunya dinamai Gunung Agung sebelum diganti menjadi Gunung Slamet.
Nama 'Slamet' diartikan sebagai selamat, menunjukkan bahwa gunung ini dianggap sebagai sumber keamanan dan keselamatan bagi masyarakat sekitarnya.
Terdapat juga kepercayaan bahwa Gunung Slamet adalah tempat yang angker dan dihuni oleh makhluk halus.
Terakhir, letusan Gunung Slamet tercatat pada tahun 2009 dengan lava pijar, tetapi sesepuh di Bambangan mengklaim bahwa gunung ini sejak zaman kakek buyut mereka hingga saat ini tidak pernah meletus, hanya 'terbatuk-batuk'.
BACA JUGA:Misteri Air Abadi Danau Dieng, Teori dan Spekulasi
2. Upacara Ruwat Bumi
Gunung Slamet adalah tempat sakral bagi masyarakat Dusun Bambangan di mana mereka melakukan upacara 'ruwat bumi' setiap tahun pada bulan Sura dalam kalender Jawa.
Tujuan utama upacara ini adalah menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam serta memberikan ketentraman dan keselamatan.
Upacara ini diadakan pada malam Kliwon, biasanya pada Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, sebagai penghormatan kepada bulan Sura.
BACA JUGA:Wajib Kalian Coba! Inilah 5 Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Anggur Hijau Yang Menyegarkan
Masyarakat meyakini bahwa upacara ini adalah cara untuk meminta keselamatan, kesehatan, dan berterima kasih atas rezeki dari alam, serta menjaga diri dari gangguan makhluk halus yang dipercayai mendiami Gunung Slamet dan Dusun Bambangan.
Selama upacara, masyarakat merawat alam, menghormati penguasa Gunung Slamet, dan menjaga hubungan baik dengan makhluk halus yang mereka percayai sebagai penunggu Dusun Bambangan.
3. Makhluk Halus Penunggu Gunung Slamet
Masyarakat Dusun Bambangan meyakini bahwa Gunung Slamet dihuni oleh beberapa makhluk halus, termasuk Mbah Jamur Dipa dan Mbah Rantasari.
Mbah Jamur Dipa dianggap penguasa Gunung Slamet yang dapat mengabulkan permohonan.
Ada juga makhluk halus lain yang bisa berubah wujudnya, termasuk kuntilanak dan pocong, serta jenis makhluk halus yang sering membuat suara menakutkan yang disebut lelembut.
Masyarakat meyakini bahwa menjaga hubungan baik dengan makhluk halus ini penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan mereka.
4. Lokasi Angker di Gunung Slamet
BACA JUGA:Menyingkap Misteri Danau Dieng, Keindahan Alam dan Rahasia Tersembunyi
Masyarakat Dusun Bambangan percaya bahwa Gunung Slamet adalah tempat keramat yang dihuni oleh makhluk halus dan roh-roh leluhur.
Mereka menghindari tempat-tempat tertentu di Gunung Slamet yang dianggap angker, seperti Pondok Walang dan Pelawangan, yang dianggap sebagai tempat pasar siluman.
Di Dusun Bambangan, ada juga kepercayaan bahwa pohon besar di jembatan masuk Dusun Bambangan ditempati oleh makhluk halus yang disebut Mbah Rantasari.
Masyarakat meyakini bahwa mengusik tempat-tempat ini bisa berakibat buruk karena akan mengganggu makhluk halus yang mendiaminya. (*)