Tiba-tiba Paha
Tiba-tiba Paha --Tomy/Pagaralampos
Tiba-tiba Paha
Oleh Dahlan Iskan
KORANPAGARALAMPOS.COM - Sakit kankernya itu mulai terasa saat orang Pasar Minggu Jakarta itu bertugas di Brunei Darussalam.
Pahanya terasa nyeri. Ia tidak curiga apa pun. Tiap tahun perusahaan tempatnya bekerja mewajibkan general check-up. Hasilnya sama.
BACA JUGA:Zebra Musi 2025, Tegakkan Disiplin Berlalu Lintas
Selalu tidak pernah ada gejala sakit apa pun. Apalagi check up terakhir baru tiga bulan sebelum ke Brunei.
Kian hari sakitnya kian terasa. Apalagi kalau berjalan. Ke tempat kerja pun ia sambil menyeret kakinya.
Sebulan kemudian si Pasar Minggu dapat libur. Tiba di Jakarta ia ke sinshe. Dibilang tidak ada apa-apa. Lalu ke RS Ortopedi Siaga di Pejaten, Jaksel. Difoto.
"Anda harus ke ahli tulang. Di foto ini terlihat ada masa yang tidak biasa," ujar rumah sakit itu.
BACA JUGA:Ngopi Kamtibmas Polres Pagar Alam
Dokter tulang memintanya ke dokter ahli paru. Ada titik aneh di paru. Kecurigaan sudah mengarah ke kanker.
Maka si Pasar Minggu diminta melakukan PET scan. Hasilnya jelas: di parunya ada kanker.
Meski sudah pasti, dokter minta izin akan melakukan biopsi. Sebagai orang cerdas ia tahu risiko dibiopsi --bisa seperti "membangunkan" sel-sel kanker untuk lebih menyebar.
Tapi ia sadar kankernya sudah menyebar. Kanker paru itu sudah sampai ke tulang. Pun ke getah bening.